Pekanbaru Kebobolan, MEA Belum Diberlakukan, Produk Jepang dan Cina Sudah Kuasai Pasar

Pekanbaru Kebobolan, MEA Belum Diberlakukan, Produk Jepang dan Cina Sudah Kuasai Pasar
Produk dari negara asing mulai merajai pasar dalam negeri.
PEKANBARU, (RIAUSKY.COM) - Masyarakat Ekonomi Asean belum diberlakukan, namun, Disperindag Kota Pekanbaru mulai mencium gelagat tidak baik dari produk perdagangan di Kota Pekanbaru. Sejumlah swalayan besar di Kota Pekanbaru sudah menjual barang-barang dari Jepang, Korea dan Cina.
 
Disperindag kota Pekanbaru menemukan empat jenis makanan asal Korea Selatan (Korsel) dan Jepang di beberapa swalayan kota Pekanbaru. Mas Irba Sulaiman, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag kota Pekanbaru di buat bingung karena Jepang dan Korsel tidak tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
 
"Kenapa makanan mereka bisa dipasarkan bebas di Indonesia,"? tanyanya bingung. Ia pun menanyakan perihal temuan tersebut ke Kementrian Perdagangan Indonesia.
 
Melalui Angge selaku Kepala Bidang Departemen Perdagangan Luar Negeri. Irba menayakan perihal tersebut. "Ibu Angge tersebut tak tau mau jawab apa, Ia menyarankan saya untuk menanyakan perihal tersebut ke pusat informasi MEA yang berada di lantai 4 empat Kementerian Perdaganan," ujar Irba bercerita kepada riausky.com, pada Ahad (17/1/2016).
 
Kembali ia ceritakan, sesampai di Pusat Informasi Mea, ia langsung menayakan perihal produk makanan seperti jenis makanan potato dari Jepang dan Rumput Laut dari Korsel. "Ini bagaimana kedua negara tersebut tak masuk MEA. Apakah ada diatur tata niaganya beeredar di Indonesia? begitu saya tanyakan ke Kementrian perdagangan," lanjut Irba.
 
Baik Pusat Informasi MEA dan Departemen Perdagangan luar negeri tidak ada yang mampu menjawab pertanyaaan dari Irba. "Mereka berjanji seminggu lagi menjawabnya. Pasalnya Jepang dan Korsel itu bekerjasama dengan salah satu anggota MEA. NAh itu kita tanyakan apakah negara diluar MEA yang menjalin kerjasama dengan salah satu negara yang tergabung dalam MEA bisa juga menjual produknya bebeass di negara peserta MEA lainnya," papar Irba.
 
Terkahir, Irba mengatakan ada potensi yang berbahaya jika kejadian yang ia takutkan tersebut terjadi. "Kalau bisa Jepang misalnya bekerjasama dengan Singapura tapi produk Jepang itu masuk juga ke Indonesia. Ini tidak sehat negara lain di luar anggota MEA terkesan menunggangi MEA itu sedri," ujarnya mengakhiri. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index