Sirajuddin: Gafatar Tak Ada di Inhil

Sirajuddin: Gafatar Tak Ada di Inhil

 

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Selain dihebohkan dengan serangkaian aksi teror, Indonesia juga dihebohkan dengan kehadiran organisasi kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beberapa waktu yang lalu. 
 
Ormas Gafatar yang menurut beberapa ulama adalah ormas yang sesat dan kini, menurut informasi yang beredar telah dibubarkan sejak tahun 2015 yang lalu memiliki beberapa cabang yang tersebar di daerah-daerah kawasan Indonesia. 
 
Tapi berdasarkan informasi yang beredar di kalangan masyarakat, sampai saat ini, eksistensi dan aktivitas Gafatar masih ada, khususnya di daerah Kalimantan.
 
Kepala Badan Keselamatan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H. Sirajuddin saat ditemui dikantornya, di Jalan Swarna Bumi, Tembilahan, Selasa (19/1) menyatakan bahwa Gafatar tidak ditemui di Inhil sampai saat ini. 
 
"Alhamdulillah, berdasarkan hasil pemantauan yang terkoordinasi dari kami dengan komunitas intelijen daerah tidak ada, bahkan belum pernah ada aktivitas yang mengindikasikan bahwa Gafatar telah hadir di Inhil. Namun demikian, kami akan tetap melakukan pemantauan-pemantauan secara berkesinambungan, karena kami tidak mau kecolongan", ujarnya.
 
Saat ditanya mengenai penetapan status atau legitimasi dari Gafatar, H. Sirajuddin mengatakan bahwa Gafatar ini merupakan ormas yang sudah dilarang keberadaannya oleh pihak yang berwenang. 
 
"Gafatar sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Dan sebagai organisasi yang terlarang, tentunya segala aktivitas mereka juga tidak dibenarkan," jawabnya.
 
Sirajuddin juga menyampaikan bahwa terdapat banyak cara yang dilakukan oleh Gafatar dalam upaya perekrutan calon anggotanya agar tertarik untuk bergabung ke Gafatar. 
 
"Sejauh ini, yang diketahui tentang pola rekrutmen Gafatar adalah dengan mendoktrin calon anggotanya, memberikan iming-iming berupa finasial juga, karena dari segi profesi anggota dan finansial organisasi, mereka tergolong baik. Sehingga tidak heran sampai ada orang yang meninggalkan keluarganya demi bergabung dengan Gafatar", jelasnya.
 
Lebih lanjut, Sirajuddin mengatakan bahwa orang-orang yang menjadi target dari Gafatar biasanya adalah mereka yang memiliki intelektualitas tinggi hingga yang memiliki kemampuan finansial mumpuni. 
 
"Biasanya yang dijadikan target menjadi anggotanya adalah orang-orang yang memiliki intelektualitas, berprofesi yang baik dan finansial yang mumpuni. Yang intinya dapat mereka andalkan lah bagi organisasi nantinya," tambahnya.
 
Sirajuddin berharap kepada masyarakat Inhil untuk tetap waspada, menjaga kebersamaan dan berpegang teguh terhadap keyakinan agama yang mereka anut serta Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi. (R17)

Listrik Indonesia

#aliran sesat

Index

Berita Lainnya

Index