Mantap..Pemkab Inhil Salurkan Rp500 Juta Dana Desa dalam Program DMIJ

Mantap..Pemkab Inhil Salurkan Rp500 Juta Dana Desa dalam Program DMIJ
perkebunan kelapa di Inhil
TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Tahun ini, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masih konsisten untuk melaksanakan program Desa Mandiri Inhil Jaya (DMIJ). Program inifokus pada aspek ekonomi berupa peningkatan perekonomian masyarakat di kawasan perdesaan. 
 
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Yulizal,Upaya peningkatan perekonomian masyarakat desa ini akan direalisasikan dalam bentuk perbaikan kebun rakyat dan penyertaan modal pada Unit Ekonomi Desa (UED). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Indragiri Hilir 
 
“Perencanaan ini dilatarbelakangi oleh kerumitan prosedur pengalokasian dana oleh Dinas Perkebunan Inhil, bagi hal-hal yang tergolong tidak memerlukan dana yang begitu besar. Sedangkan untuk rencana penyertaan modal pada Unit Ekonomi Desa (UED) ini diperuntukkan sebagai penambahan sumber dana bagi pembiayaan kebutuhan perkebunan masyarakat”, jelasnya.
 
Yulizal juga memaparkan potensi dana penerimaan desa yang berasal dari berbagai sumber dan dapat diperuntukkan sebagai upaya peningkatan ekonomi desa berjumlah sekitar Rp. 300.000.000,-/desa. 
 
“Saat ini, untuk satu desa sebagai upaya peningkatan ekonomi persentase maksimal pengalokasian adalah 20% dari total pagu dana. Dana minimal DMIJ untuk saat ini berjumlah Rp. 500.000.000,-/desa, sedangkan dana dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) itu berkisar antara Rp. 500.000.000,- sampai Rp. 550.000.000,-. Belum lagi dana yang berasal dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Provinsi Riau yang berjumlah juga Rp. 500.000.000,-. Jika dikalkulasikan maka jumlahnya adalah sekitar Rp. 300.000.000,-/desa (Rp. 1.500.000.000,- X 20%)”, paparnya.
 
“Nah, dari dana inilah fokus peningkatan perekonomian masyarakat di kawasan perdesaan dapat dilakukan, diantaranya melalui perbaikan kebun rakyat dan penyertaan modal pada Unit Ekonomi Desa (UED)”, tambahnya.
 
Disamping itu, Yulizal mengatakan bahwa kendala yang dihadapi oleh masyarakat perkebun yang kebunnya berada dekat dengan daerah aliran sungai adalah dimana kebun tersebut selalu mengalami banjir ketika air pasang dan atau saat musim penghujan. Maka dari itu nantinya, BPMPD berupaya melaksanakan pembangunan tanggul dan atau melaksanakan normalisasi parit. Sedangkan untuk, infrastruktur penghubung desa sudah tidak ada masalah yang berarti lagi. (R17)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index