PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Turunnya permintaan terhadap crude palm oil (CPO) berimbas pada menurunnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau.
Berdasarkan hasil rapat tim penetapan harga Dinas Perkebunan Riau, Selasa (19/1) kemaren, harga TBS sawit di Riau mengalami penurunan sebesar Rp51,02 per kilogram.
Untuk periode 20-26 Januari 2016, harga sawit umur 3 tahun turun menjadi Rp997,17 per kilogram, umur 4 tahun turun menjadi Rp1.113,24 per kilogram. Umur 5 tahun turun menjadi Rp1.191,13 perkilogram. Umur 6 tahun turun menjadi Rp1.226,43 per kilogram.
Kemudian harga TBS sawit umur 7 tahun turun menjadi Rp1.273,16 perkilogram, umur 8 tahun turun menjadi Rp1.312,87 per kilogram, umur 9 tahun turun menjadi Rp1.355,20 perkilogram dan untuk umur 10-20 tahun turun menjadi Rp1.392.84 per kilogram.
Menanggapi hal ini, S ekretaris Penetapan Harga TBS Sawit Riau menjelaskan kalau tergerusnya harga TBS pekan ini dipengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar, serta pasokan global.
"Yang jelas ada banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa harga sawit kita turun dipekan ini," katanya.
Selain itu, faktor-faktor tersebut membuat harga CPO dipasar bursa anjlok. Diantaranya ada pelemahan permintaan dari negara importir utama seperti Tiongkok, India dan Timur Tengah. Pelemahan permintaan itu bahkan mencapai 17 persen.
Sementara hal penting lainnya, yang menjadi penyebab adalah turunnya harga minyak dunia. Negara-negara itu lebih mendahulukan untuk mengkonsumsi minyak fosil ketimbang minyak dari hasil olahan CPO. Harga minyak bumi dan harga CPO, kata Rusdi sangat memiliki hubungan erat. (R02)
Listrik Indonesia
