Banjir di Kampar, Dewan Minta PLN Tanggungjawab

Banjir di Kampar, Dewan Minta PLN Tanggungjawab
Ilustrasi banjir

 

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Curah hujan yang meningkat beberapa hari belakangan ini membuat waduk PLTA Kota Panjang harus membuka ke empat pintunya untuk mengurangi debit air yang ada didalam waduk, hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan bila pintu air waduk tidak dibuka.
 
Namun ternyata dibalik dibukanya keempat pintu waduk ini bersamaan membawa dampak bagi desa sekitar yang bermukim disekitar waduk maupun aliran sungai kampar. 
 
Banjir yang datang tiba-tiba akibat dibukanya pintu waduk PLTA koto Panjang ini membuat kerugian banyak kalangan, tidak hanya masyarakat yang mengalami kerugian dan kehilangan tempat tinggal, namun ratusan pemilik kerambah juga terkena dampaknya.
 
Untuk itu DPRD Riau Komisi D Hardiyanto bersama komisi D akan melakukan pemanggilan GM PLN Riau-Kepri untuk membahas permasalahan ini. 
 
"Persoalan PLTA menyangkut energi listrik seluruh riau, namun disatu sisi kita juga tidak bisa mengesampingkan dimana berimbas kepada masyarakat kita. sebenarnya ini tidak bisa ditolerir," ujar anggota DPRD Riau Hardianto.
 
"kita kedepannya komisi D akan memanggil GM PLN Provinsi Riau, untuk menanyakan sebenarnya kondisi seperti apa, penyebabnya apa, dan apa persoalannnya dan kita akan mencari solusi."Sebagai bentuk awal pembahasan permasalahan waduk PLTA Koto Panjang 
 
kalau setiap tahun musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi membuka pintu bendungan dan masyarakat kita terendam banjir. tentunya ini harus secepatnya dicarikan solusi," sambungnya.
 
Ia meminta PLN jangan membicarakan kebutuhan listrik Riau, tetapi masyarakat kita korbankan ini tidak fair, nanti ini akan kita pertanyakan. Ia berharap kedepan tidak terjadi lagi, kedua bersama-sama melihat hutan disekeliling PLTA gundul.
 
Apalagi ketika hutan gundul ini konsekuensinya kekurangan ekosistem hutan untuk menyangga air. nantinya bila ini dilestarikan akan menghindari banjir.
 
Untuk itu pihaknya meminta pertanggungjawaban kepada PLN dengan apa yang telah terjadi.
 
"PLN jangan buang badan dan harus peduli ini merupakan hukum sebab akibat, di mana ribuan rumah terendam PLN secara institusi harus bertanggungjawab, kita minta PLN mengambil sikap dan peduli, untuk bentuk sikap dan kepedulian PLN kita kembalikan kepada PLN. kita menghimbau pemkab Kampar dan pemprov Riau untuk secepatnya menangani banjir ini dan bersama-sama kita mencari solusinya," pungkasnya. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index