Tahu Nggak Sih, Komet Ini Hanya Tinggal Satu di Dunia dan Adanya di Riau

Tahu Nggak Sih, Komet Ini Hanya Tinggal Satu di Dunia dan Adanya di Riau
Foto Gramofon komet di Istana Siak yang masih terjaga.
SIAK SRI INDRAPURA (RIAUSKY.COM)- Bagi anda yang pernah berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak Provinsi Riau, tentunya benda ini pernah anda lihat. Terletak di dalam sebuah bingkai kokoh berwarna hitam kekuningan, dan di dalamnya terdapat sebuah piringan cakram berukuran besar berwarna hitam. Benda itu adalah gramofon komet. 
 
Benda itu kini tentunya bukan sebuah barang mewah, apalagi dengan hadirnya berbagai perangkat teknologi digital dan cakram. Namun, tahukah anda kalau benda tersebut adalah prototipe dari piringan cakram yang hanya terdapat dua buah di dunia. 
 
Satu terdapat di Jerman dan kini kondisinya telah rusak dan tidak bisa berfungsi lagi, sementara satu lainnya terdapat di negara kita, Indonesia, tepatnya di Istana Siak di Kabupaten Siak Sri Indrapura. 
 
Benda ini dibawa langsung oleh Sultan Siak ke XI, Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil dari Jerman ke kampung halamannya di Siak Sri indrapura pada tahun 1896 lalu. 
 
Benda yang dulu merupakan alat musik mewah ini berbentuk piringan besi. untuk memainkannya ada sebuah alat yang diletakkan diatasnya yang disebut dengan gramofon. Bila kini untuk memutar piringan cakram anda hanya cukup menekan tombol pada remote, untuk gramofon ini, cara berfungsinya masih sangat manual, yakni diputar di awal menggunakan tangan. 
 
Berat benda tersebut juga tidak ringan. Untuk piringannya yang terbuat dari baja berkisar 5 kg, tinggi alat musik ini 3 meter dengan bidang 90 cm.
 
Mungkin anda akan berpikir benda klasik yang punya nilai antik ini hanya sebuah pajangan, apalagi demi melihat usianya yang sudah bertahun zaman. 
 
Tapi, begitu difungsikan, anda pastinya akan terkejut. Karena, di cakram ini sudah tersimpan beberapa karya seni besar milik komposer dunia seperti Beethoven, Wolfgang Amadeus Mozart bahkan Richard Strauss.
 
Hmmm...bila sekedar mendengarkan karya besar di dalam piringan cakram berusia ratusan tahun ini, tentu saja, tidak cukup bagi kita dengan membacanya melalui literatur atau tulisan seperti ini. Tentu ingin melihatnya.
 
''Ini tinggal satu-satunya dan masih bisa difungsikan. Ini sebuah kehormatan bagi kita di Siak, memiliki benda yang hanya ada satu-satunya di dunia,'' ungkap Suryadi, seorang petugas pemandu wisata di istana Siak. 
 
Karena hanya ada satu-satunya, tentu saja benda ini menjadi sangat istimewa, selain sejumlah peninggalan bersejarah milik Kerajaan Siak. Sebut saja di kerajaan ini dulu disebutkan ada kursi dan meja jamuan yang dilapisi emas, persenjataan dan perlengkapan untuk peringatan hari-hari besar kerajaan. 
 
''Semua benda itu tentunya disimpan rapi di Istana yang juga berfungsi menjadi museum sejarah ini, selain tentunya beberapa dari aset istana ini juga tersimpan di museum nasional RI di Jakarta. Nah, tertarikkan? 
 
Bagi anda yang berniat melihat kebesaran para leluhur bangsa ini, tentunya boleh berkunjung langsung ke Istana yang setiap akhir pekan selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal dan asing, seperti negara tetangga Malaysia, Singapura, Thiland dan Filipina bahkan belanda itu.
 
Tak hanya istana Siak dan peninggalan bersejarahnya saja yang ada di kabupaten Siak. Saat ini, selain istana Siak, sejumlah destinasi wisata seperti makam raja siak, gedung pengadilan yang juga pernah dijadikan sebagai kantor DPRD Siak serta Jembatan Sultanah Latifah yang megah menanti anda.
 
Dari Kota Pekanbaru, perjalanan menuju istana Siak hanya berkisar 2,5 jam. Dan anda akan dijamu dengan jalur highway yang sangat mulus untuk dilintasi.
So, tunggu apa lagi, cek it out...(R08)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index