PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Gejolak perkembangan media di tanah air seiring perjalanan waktu tampak kian menjanjikan. Ini terbukti dengan makin banyaknya media, terutama media online, yang tumbuh subur dengan membawa ciri khasnya tersendiri.
Festival Media (Fesmed) adalah sebuah ajang kumpul dan temu ramah bagi orang-orang di balik layar sebuah media. Fesmed juga bisa dijadikan tempat untuk saling bersilaturahmi dan mengenal media lain dari penjuru nusantara.
Kabar gembira bagi warga Kota Pekanbaru, karena di penghujung tahun 2016, Fesmed yang ke-5 secara resmi akan diadakan di kota bertuah ini setelah sebelumnya menapaki Kota Bandung, Jogjakarta, Surabaya, dan juga Jakarta.
Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Pekanbaru Fakhrurodzi mengatakan, terpilihnya Kota Pekanbaru sebagai penyelenggara event nasional ini, setelah bersaing ketat dengan Kota Aceh.
"Kita bisa menang karena tema yang kita usung kuat dan terfokus. Sementara, Aceh tidak punya tema dan hanya berpusat ke MEA (Masyarakat Ekonomi Asean,red)," ujar Ozi sapaan akrab ketua AJI, Sabtu (23/1).
Ozi juga mengatakan, pada penyelenggarakan Fesmed itu nanti, pihaknya akan berfokus pada permasalahan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) yang tiap tahun melanda Provinsi Riau. Sementara itu, tak lupa jua untuk mengenalkan kebudayaan Melayu.
"Kami akan mengajak semua rekan media yang ada untuk sama-sama mencari solusi yang pas terkait Karhutla, jangan sampai aksi tersebut dibiarkan begitu saja. Kita harus mengambil langkah yang nyata," jelas Ozi bersemangat.
Lebih jauh Ozi mengatakan bahwa dana untuk penyelenggarakan event ini sedikitpun tidak memakai APBD dan bantuan swasta dari perusahaan perusak lingkungan.
"sepersen pun tidak akan menggunakan APBD, apalagi bantuan dana dari perusahaan perusak lingkungan. Kami mengajak semua media di Indonesia untuk bisa bergabung, terutama media yang ada di Pekanbaru. Sebagai tuan rumah perdana di luar Pulau Jawa, mari kita sukseskan dan buktikan bahwa kita bisa," pungkasnya.
Fesmed ke-5 di Pekanbaru akan digelar pada pertengahan November 2016. Adapun tema yang diusung adalah Kepedulian Terhadap Lingkungan dan Budaya Melayu. Selama dua hari, para peserta akan diajak untuk mengikuti seminar, diskusi, dan juga workshop. (R07)
Listrik Indonesia
