Udah Ada Polhut...Kenapa Riau Bentuk Tim Patroli Pencegahan Karhutla?

Udah Ada Polhut...Kenapa Riau Bentuk Tim Patroli Pencegahan Karhutla?

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemprov Riau bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan segera membentuk tim khusus untuk melakukan patroli ke daerah-daerah rawan kebakaran lahan untuk mengantisipasi musim kemarau yang diprediksi terjadi pada bulan Februari.

 
"Tim patroli ini akan berisi beragam pemangku kebijakan, di mana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menjadi motornya hingga untuk penyediaan peralatan serta kendaraan operasionalnya," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Fadrizal Labay, kepada Antara di Pekanbaru, Senin, (25/1/2016).
 
Ia mengatakan hasil inventarisir pemerintah menunjukan ada 169 desa di 40 kecamatan di delapan kabupaten/kota di Riau yang rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan. Daerah tersebut antara lain Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Kota Dumai.
 
Sementara itu, prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Riau khususnya di daerah pesisir akan mengalami kemarau mulai bulan Februari sehingga potensi kebakaran lahan akan cukup tinggi. Karena itulah, ia mengatakan patroli untuk mencegah kebakaran perlu diintensifkan.
 
Patroli tersebut nantinya turut melibatkan personel Manggala Agni, Polisi Kehutanan, TNI, Polri, masyarakat, LSM hingga insan pers. "Selama patroli tersebut juga akan dibarengi dengan sosialisasi agar masyarakat tidak membuka lahan dengan membakar," ujar Labay.
 
Selain itu, ia mengatakan dinas kehutanan juga sudah meminta agar peran perusahaan kehutanan dan perkebunan lebih ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan. Selain melarang pembersihan lahan dengan membakar, perusahaan juga diminta untuk melengkapi sistem deteksi dini dan sarana pemadam kebakaran.
 
Selain itu, ia mengatakan perusahaan juga harus segera memperbaiki tata kelola air di lahan gambut agar tidak mengering dan mudah terbakar.
 
"Tata kelola air dengan penyekatan parit harus diperbaiki agar sesuai standar dan tidak mudah terbakar," kata Labay. (ANT/R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index