Didesak Masyarakat, BPS Riau Rela Buka Sampai Dini Hari

Didesak Masyarakat, BPS Riau Rela Buka Sampai Dini Hari
Mawardi Arsyad

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Terkait penerimaan petugas sensus yang membuka pendaftaran sampai dini hari, kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad mengakui hal tersebut. Hal ini dilakukannya karena pihaknya mendapat desakan dari masyarakat karena yang melamar sangat banyak.

 
“Petugas ketakutan banyaknya serangan masyarakat ke kantor membuat petugas terpaksa membuka penerimaan hingga subuh dini hari,” kata Mawardi ketika dikonfirmasi melalui selularnya, Kamis (28/1)
 
Menurut Mawardi, pihaknya juga sudah beberapa kali turun ke kantor BPS Kota Pekanbaru guna memantau penerimaan petugas sensus yang akan dilaksanakan hanya bulan Mei mendatang.
 
“Memang kita sudah melihat pelaksanaan penerimaan petugas sensus dilakukan hingga malam hari. Hal ini terjadi karena desakan masyarakat Pekanbaru karena minatnya untuk mendaftar sangat tinggi sekali,” tuturnya.
 
Mawardi mengaku kuota penerimaan petugas sensus untuk tahun 2016 ini dibutuhkan sebanyak 1.900 orang dan akan nantinya di bulan Mei 2016.
 
Ketika ditanya penerimaan dilakukan hanya sebagai formalitas, Mawardi mengelak dan tidak membenarkan hal ini. Apa yang dianggap masyarakat sudah tidak benar.
 
“Karena petugas yang ada ternyata tidak terlalu baik, maka dari itu dilakukan rekrutmen mencari petugas yang lebih baik, kita harap bisa mendapatkan petugas yang berintegritas, berkompeten, dan berkapasitas,” pungkasnya.
 
Rekrutmen yang dilakukan BPS dalam mekanismenya dilakukan dengan melakukan seleksi administrasi, melihat status pendidikan, kecakapan berkomunikasi, serta berpengetahuan tentang sensus ekonomi. (R04)
 
Daftar Jadi Petugas Sensus
Salah seorang pelamar, Wahyu (20). Dalam pengakuannya, wahyu datang untuk mengambil nomor antrian pada Sabtu (23/1) pada pukul 04.00 dini hari.
 
“Ketika saya datang ke kantor BPS untuk mengambil nomor antrian dini hari tersebut saya tidak mendapatkannya, tapi saya hanya diberi secarik kertas yang bertuliskan nama saya dan diminta datang Kamis (28/1) untuk melakukan wawancara,” ungkapnya.
 
Penerimaan dilakukan hingga tengah malam, diungkapkan Wahyu diketahuinya dari tetangga rumahnya yang selama ini juga bekerja sebagai petugas Sensus di tahun 2015.
 
“Karena masih tidak ada pekerjaan jadi saya rela datang subuh untuk mendaftar agar saya diterima,” sebutnya.
 
Salah satu pelamar lainnya, yang enggan disebut namanya berumur 40 tahun mengaku dirinya tidak perlu melakukan antrian yang panjang karena sudah lama bekerja menjadi petugas sensus.
 
“Saya langsung diterima dan tidak perlu antri karena sudah biasa,” ungkapnya singkat. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index