Tahun Ini, PTPN V Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Air Molek

Tahun Ini, PTPN V Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Air Molek

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - PT Perkebunan Nusantara V berencana membangun pabrik pengolahan kepala sawit di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, pada tahun ini.

 
Sekretaris Perusahaan Romadka Purba mengatakan, pembangunan pabrik baru ini membutuhkan dana sekitar miliaran rupiah. Kebutuhan dananya akan diperoleh dari rencana penerbitan obligasi berkelanjutan. “Pada tahun ini kami akan menerbitkan obligasi," tutur Romadka di Jakarta.
 
Dia beralasan, pembangunan pabrik baru ini dilakukan karena kapasitas terpakai 12 unit pabrik yang ada hanya sekitar 80 persen atau 440 ton tandan buah segara (TBS) per jam.
 
Padahal, kapasitas terpasangnya dapat mencapai 550 ton TBS per jam. Al hasil, sebagian besar kelapa sawit yang dibeli perseroan dari kebun rakyat tidak dapat terserap dengan baik.
 
Saat ini, perseroan mengelola kebun inti sawit dan kebun plasma. Kebun inti dapat menghasilkan sekitar 1 juta ton TBS, sedangkan kebun plasma 1,6 juta ton TBS.
 
"Sudah sejak dahulu, walaupun kita punya pabrik luas, namun lebih banyak beli sawit dari kebun masyarakat karena tidak ada lagi ikatan dengan PTPN V sehingga masyarakat bisa jual sawitnya ke pabrik yang dapat bayar mahal," ungkapnya.
 
Dia menekankan bahwa persaingan mendapatkan TBS di Riau sangat ketat, sebab terdapat banyak pabrik."Namun, kami punya keuntungan di mana pabrik kita dekat dengan kebun masyarakat, sehingga mereka dapat menjualnya kalau mereka mau efisiensi biaya angkut ke pabrik lain," ujarnya.
 
Diharapkan dengan pabrik baru yang akan beroperasi pada 2017 mendatang, kinerja keuangan semakin meningkat. Pada tahun ini, perseroan mencanangkan perolehan laba bersih sekitar Rp140 miliar atau lebih tinggi dari RKAP 2015 sekitar Rp112-115 miliar. Namun, pendapatan perseroan akan stagnan di kisaran Rp4-5 triliun. Hal ini disebabkan kapasitas pabrik masih terbatas.
 
"Hal ini didorong oleh peningkatan produksi yang diperkirakan sekitar 19,12 ton dari 18 ton per hektar, serta asumsi harga sawit yang akan naik. Kami mematok harga Rp7.200 per kg CPO," ujarnya. (R02)

Listrik Indonesia

#PTPN V

Index

Berita Lainnya

Index