Pantai Beting Beras Desa Kuala Merbau Jadi Tumpuan Ribuan Warga Meranti Saat Liburan

Pantai Beting Beras Desa Kuala Merbau Jadi Tumpuan Ribuan Warga Meranti Saat Liburan
Kondisi pantai Beting Beras di Merbau, Kepulauan Meranti. Saat akhir pekan, ribuan warga tumpah ruah memenuhi tepiannya.
SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Dengan hamparan pasir yang halus yang terbentang di tepian pantai yang memiliki panjang lebih kurang 5 Km, Pantai Beting Beras di Desa Kuala Merbau Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti kini menjadi tumpuan ribuan para pengunjung saat liburan akhir pekan.
 
Pantai Beting Beras yang menjadi objek wisata tersebut merupakan pantai landai berpasir putih yang terletak tepat di pesisir Selat Malaka.
 
Pantai Beting Beras memiliki sejarah yang cukup menarik, Menurut cerita dan keterangan warga setempat, Pantai Beting Beras terjadi akibat tumpahan beras dari periuk nasi yang sedang mendidih di atas tungku saat pertarungan antara dua orang panglima saat itu yaitu Panglima Ali menghadapi Panglima Abas. 
 
Selain itu, pantai ini juga di anggap salah satu tempat yang dikeramatkan oleh warga setempat hingga saat ini. Ini diakibatkan terus berkembangnya kabar di masyarakat setempat tentang asal usul terjadinya itu.
 
Sehingga, jika mengunjungi pantai ini, sifat dan perilaku tidak boleh sembarangan, yakni dengan tidak mengatakan atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma setempat.
 
Camat Pulau Merbau, H Edi Mohamad Nor ketika ditemui, Sabtu (30/1/2016) mengungkapkan bahwa saat ini para pengunjung Pantai Beting Beras mulai ramai. "Ya kelihatannya para pengunjung pantai tersebut mulai ramai dari sebelumnya," ucapnya.
 
H Edi juga mengatakan bahwa kedepannya Pantai Beting Beras tersebut akan terus dikembangkan. "Selanjutnya agar pantai ini bisa dikembangkan tentunya butuh dukungan dari semua pihak, baik dinas terkait maupun unsur masyarakat," sebutnya.
 
Sementara itu, Tokoh Muda Pulau Merbau Ricky kurniawan mengatakan bahwa pantai yang mengaplikasikan keindahan alam itu menyimpan cerita sejarah zaman kesultanan kerajaan Merbau.
 
Selain itu, Kata Ricky, Pantai ini juga mempunyai kekayaan biota laut berbagai jenis makanan laut yang tidak ditemui di pantai wisata daerah lain.
 
Menurutnya, pantai ini sendiri diramaikan pengunjung, hal ini juga merupakan efek dari Pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
"Setiap akhir pekan, tercatat ribuan pengunjung datang kesini, hal ini tak lepas dari fokus pemerintah membuka ases wilayah ini dari terisolir. Semakin ramai pengunjung ke sini, tentu menjadi efek ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, baik bagi para pedagang maupun yang menyediakan jasa parkir," terang Ricky. (R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index