PELALAWAN (RIAUSKY.COM)- Warga Sorek I Kecamatan Pangkalan Kuras benar-benar menderita.Selama sepekan terakhir, listrik PLN padam setiap menjelang magrib, sementara bila hendak ke luar rumah, jalan dipenuhi debu karena ada proyek pelebaran jalan. Namun, ada yang lebih membuat mereka lebih menderita lagi, yakni, asap yang disebabkan kebakaran lahan yang ketebalannya sudah diambang batas kewajaran.
''Sudahlah tak ada yang nampak, bernafas pun susah. Kasihan lah kami disini,'' ungkap Ulfa, salah seorang warga Sorek I.
Dikatakan dia, bila sebagian besar masyarakat Riau mengeluhkan tebalnya asap karena pembakaran lahan, di tempat mereka menetap, di Sorek I, bukan hanya asap tebal, debu akibat pelebaran jalan dan padamnya aliran listrik setiap menjelang magrib benar-benar membuat warga menderita. ''Mau ke luar rumah susah, jalan lagi proses pelebaran, sehingga pastilah berdebu. kalau tak keluar, di rumah gelap gulita. Sementara kabut asap sudah beberapa hari ini, kondisinya semakin tebal,'' kata dia.
Dijelaskan Ulfa, jarak pandang di sekitar rumahnya hanya berkisar 10 meter, itu pun sudah tak terlihat lagi. ''Ya, bayangkan saja, cuma ke seberang jalan saja sudah tak nampak. Berapalah jarak dari sini ke seberang, tak lebih dari 10 meter. RUmah tetangga di depan rumah, tak mungkin tak nampak, tapi, sekarang, benar-benar tak terlihat,'' ungkap Ulfa sembari melihat menunjuk kondisi asap di luar rumahnya.
Karena situasi yang tidak baik itu, saat ini warga di Sorek I memilih berada di dalam rumah. kalau pun keluar, warga memakai masker yang lebih tebal supaya tidak sampai terhirup debu dan sakit.
Dari keterangan sejumlah warga lainnya, selain terkena infesksi saluran pernapasan akut (ISPA), warga juga banyak mengelukna mengalami iritasi mata dan kulit serta kepala pusing dan mual-mual. ''Sudah banyak warga yang datang ke Puskesmas untuk berobat. tak terhitung jumlahnya,'' sebut Ade, yang ditemui di Pasar Sorek. (R04)
