PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sebagaimana diberitakan riausky.com beberapa waktu lalau, Kota Pekanbaru ditunjuk oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) untuk melakukan percobaan penerapan plastik berbayar.
Nantinya, bagi masyarakat Pekanbaru yang melakukan belanja di pusat-pusat perbelanjaan seperti Supermarket dan Minimarket akan dikenakan biaya. Dengan penerapan plastik berbayar ini, sampah yang bersumber dari plastik akan berkurang karena sampah plastik disinyalir akan lebih banyak dari jumlah ikan di laut pada tahun 2050.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru Zulfikri Kamis (4/2) mengatakan bahwa penerapan itu berdasarkan pertemuan yang telah dilakukan bersama Kementrian LH belum lama ini di Jakarta. Tak hanya itu saja, tahun 2020 Pemerintah Pusat juga sudah mencanangkan bebas sampah.
"Untuk langkah awalnya kita akan undang para owner dulu, selanjutnya di sosialisaikan. Kalau perlu nanti dibuatkan Perwako nya agar setiap hari Sabtu-Minggu, masyarakat yang belanja di pasar modern akan dikenakan biaya pembayaran plastik," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, organisasi dunia PBB melalui bagian lingkungan hidup United Nations Environment Programme (UNEP), melarang keras penggunaan plastik. Untuk itu Indonesia diharapkan menjadi salah satu Negara yang mampu menerapkan hal ini dalam waktu dekat.
"Penerapan pembayaran plastik ini dilatarbelakangi dengan semakin banyaknya sampah non organik. Apalagi plastik ini tidak akan bisa hancur ketika menjadi sampah, meskipun sudah bertahun-tahun," ucapnya.
Sementara untuk Pasar Tradisional ZUlfikri mengaku belum bisa menerapkan kebijakan tersebut. "Untuk sementara hanya pusat perbelanjaan menengah, kalau pasar tradisional masih susah di atur," sambungnya.
Dengan adanya penerapan pembayaran plastik setiap masyarakat berbelanja di Supermarket dan Minimarket, masyarakat akan lama kelamaan akan membiasakan membawa kantong belanja yang ramah lingkungan. (R05)
Listrik Indonesia
