Jalan ke SMA 2 Rambah Hancur, Aisah: Udah Biasa, Kalau Jatuh Sih Udah Sering Bang

Jalan ke SMA 2 Rambah Hancur, Aisah: Udah Biasa, Kalau Jatuh Sih Udah Sering Bang

PASIRPANGARAIAN (RIAUSKY.COM) - Demi menuntut ilmu sebagai bekal masa depan kelak, sejumlah Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Rambah, Harus berjibaku melawan rusaknya Jalan menuju ke Sekolah. Tak jarang Pelajar sering terjaruh akibat jalan rusak dan licin.

 
Aisah, satu diantara sekian banyak pelajar SMA 2 Rambah mengaku, untuk sampai ke sekolah tempat dirinya dan kawan-kawan menimba ilmu, penuh dengan rintangan. Tak jarang dirinya terjatuh atau tergilincir di jalan, jika tak hati-hati‎.
 
"Kalau jatuh sih udah sering bang, ya mau gimana lagi. Yang penting kami bisa menuntut ilmu, untuk bekal kami di masa depan," katanya, Jumat (5/2). 
 
Ia menambahakan, jalanan akan lebih sulit jika hujan turun di pagi hari. Tak jarang, waktu yang ditempuh akan lebih lama dibandingkan di hari yang biasa. 
 
Jika kondisi tidak hujan, waktu yang ditempuh untuk mencapai sekolah, sekitar 15 Menit dari rumahnya yang berada di Desa Rambah Tengah Hilir. Namun bila musim penghujan seperti saat ini, dirinya membutuhkan waktu sekira 45 menit untuk sampai ke sekolahnya. 
 
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa memperbaiki jalan menuju sekolah tempat dirinya menimba ilmu. Pasalnya, jika tidak cepat dibangun dirinya khawatir, akan mengganggu proses belajar mengajar.
 
"Pak pemerintah tolong cepat pebaiki jalan menuju Sekolah kami. Biar kami gak telat lagi untuk berangkat ke sekolah," ucapnya.
 
Jalan menuju Sekolah para pelajar SMAN 2 Rambah tersebut sangat memperihatinkan. Terdapat tiga titik jalan yang memang sulit untuk dilalui, kalau tidak berhati-hati bisa saja, kendaraan yang digunakan bisa tergelincir.
 
Bukan hanya itu saja, SMAN 2 Rambah yang berada di tengah Kota Kabupaten tersebut, tak jauh dari kediaman Dinas ‎Wakil Bupati Rohul, sekira 300 Meter. Namun keadaan jalan menuju sekolah tersebut sangatlah memprihatinkan, terlebih bila hujan menguyur.
 
Masih ditempat yang sama, kepala SMAN 2 Rambah Windra Yani,‎ mengungkapkan, kondisi jalan menuju ke sekolah memang menjadi faktor utama yang menyebabkan, para pelajar menjadi terlambat, terlebih musim penghujan.
 
"Ya mau gimana lagi mas, kita maklumi saja lah, kalau pelajar kita ada yang terlambat. Kondisi jalan yang dilalui sangat sulit. Jangankan murid, saya aja udah dua kali jatuh di jalan," ungkapnya.
 
Windra mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan perbaikan jalan menuju ke sekolah, kepada pihak pemkab. Semoga saja, jalan menuju ke Sekolah bisa segera di perbaiki, bila perlu diaspal.
 
Jumlah Murid yang ada di SMAN 2 Rambah yang baru berdiri di 2015, hanya 50 pelajar. Diakui dirinya, saat proses penerimaan murid baru ada sekitar 100 orang yang mengambil Formulir pendaftaran. Namun hanya 50 pelajar yang benar-benar serius untuk masuk ke SMAN2 Rambah.
 
"Faktor jalan, saya rasa juga menjadi penyebab ‎mengapa murid lainya tidak jadi sekolah di tempat kita," tuturnya.
 
Mengenai gedung dan peralatan sekolah, menurutnya sudah lengkap dan sesuai dengan Standar. Apalagi SMAN 2 Rambah masih tergolong Baru.
 
‎"Semoga saja, apa yang kita ajukan bisa dikabulkan, sehingga jalanya menuju sekolah bisa segera direlisasikan di 2016," pungkasnya. (R19)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index