Melihat Geliat Hiburan Malam di Negeri Seribu Parit

Melihat Geliat Hiburan Malam di Negeri Seribu Parit
Ilustrasi

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Di siang hari hingga sore hari, Tembilahan tampak layaknya kota pada umumnya. Masyarakat Inhil disibukkan dengan berbagai kegiatan yang menjadi rutinitas mereka, seperti bekerja, bersekolah dan lain sebagainya. 

 
Begitu pula saat matahari terbenam menjelang malam, kota Tembilahan terlihat sedikit lengang, dimana kebanyakan warga pulang ke rumah mereka masing-masing setelah melewati siang hari yang begitu melelahkan. 
 
Sedangkan, anak-anak, sebagian ada yang mengikuti Gerakan Maghrib Mengaji yang digagas oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di mushalla maupun masjid sekitar rumah mereka.
 
Kota Tembilahan yang dulunya juga dijuluki sebagai Kota Ibadah memang mencerminkan karakteristik yang agamis. Dimana peringatan-peringatan hari besar keagamaan digelar begitu meriah dan semarak. Tidak satu hari besar pun yang terlewatkan untuk diperingati di "Negeri Seribu Jembatan" (Dulu "Negeri Seribu Parit", red). 
 
Apalagi dibawah kepemimpinan Bupati HM. Wardan saat ini, yang mana karakteristik agamis yang melekat dalam diri beliau begitu kental.
 
Tapi, di balik itu semua, seiring perkembangan zaman, pelan tapi pasti, geliat hiburan malam pun mulai tampak di kota ini.
 
Berdasarkan pantauan riausky.com, fenomena kehidupan malam di beberapa sudut Kota Tembilahan terlihat layaknya sebuah kota Metropolitan. Dentuman suara musik mengiringi malam bahagia bagi sebagian pria dan wanita yang berada di tempat-tempat hiburan atau yang lebih familiar di Tembilahan dengan sebutan Kafe.
 
Iringan musik dan kerlap-kerlip lampu Kafe seolah setia menemani indahnya pesta-pora jelang pagi tersebut.
 
Kongkow-kongkow pemuda-pemudi yang tampak sedang berada di alam bawah sadar mereka, dengan ditemani beberapa botol bir dan beberapa bungkus makanan ringan. Kegembiraan mereka tercermin dari alunan musik dan nyayian disertai gelak-tawa yang terdengar "memecah" keheningan malam.
 
Lihat saja di Taman Kota yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Tembilahan. Sangat mudah kita temui, para ABG hingga anak kecil memanfaatkan situasi taman untuk melakukan hal-hal yang terlarang.
 
Saat menyusuri taman, dari kegelapan muncul pasangan muda-mudi yang tampak terburu-buru dan seolah ketakutan dengan kedatangan riausky.com, dan mereka segera berlalu menggunakan sepeda motor. Entah apa yang mereka takutkan sehingga harus terburu-buru pergi?.
 
Begitu banyak fenomena kehidupan malam yang bisa kita saksikan, namun jika terus dibiarkan, maka akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan juga nama baik daerah. (R17)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index