Dewan Tolak Penambahan Komisaris BRK

Dewan Tolak Penambahan Komisaris BRK
Husni Thamrin

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Adanya wacana penambahan komisaris Bank Riau-Kepri (BRK) oleh Plt Gubernur Riau Arsyad Juliandirahman menuai penolakkan dari dewan khususnya komisi C DPRD Riau.

Karena ada beberapa nama calon komisaris tambahan non independen yakni Herman Abdullah, Wan Marwan, Jubir Salehan, dan Taufik Kurrahman yang masuk bursa komisaris baru.
 
Mendengar nama calon komisaris BRK yang akan ditambah tersebut dipandang skeptis oleh Salah seorang anggota DPRD Riau Komisi C yakni Husni Thamrin, dimana dirinya secara pribadi menolak adanya penambahan komisaris BRK karena akan menambah beban APBD Riau
 
"Saya secara pribadi menolak adanya penambahan, karena Komisaris yang ada saja tidak ada diberdayagunakan apalagi nantinya bila ditambah tentunya akan mubazir. Untuk itu tak perlulah adanya penambahan cukup 3 orang ini saja diberdayakan bila perlu 3 ini yang diganti dengan mereka yang memiliki pemikiran yang lebih fresh dan cemerlang," ungkapnya.
 
"Kalaupun masih ingin dilakukan pergantian carilah putra-putra Riau terbaik yang memiliki sumbangsih pemikiran untuk kemajuan BRK, jangan yang dipilih mereka yang sudah berumur apalagi pemikiran mereka sudah kurang produktif," ungkap Husni.
 
Dimana menurut Husni untuk biaya komisari BRK saja saat ini sudah menghabiskan dana miliaran per tahunnya apalagi nanti bila bertambah tentunya akan memberatkan APBD Riau.
 
"Kepada Bapak Plt Gubernur Riau harus mengerti ini BUMD bukan tempat para kroni, atau para sahabat-sahabat yang nantinya didudukkan pada posisi penting agar dapat gaji besar dari APBD. Kalau masih ingin ditambah juga carilah yang masih produktif, karena Riau saat ini memiliki 7 juta penduduk, dan pasti diantaranya ada generasi muda kita yang memiliki pemikiran yang fresh sehingga menghasilkan income bagi BRK, jadi antara Dirut dan Komisaris harus sinkron sehingga memiliki pemikiran yang sama untuk memajukan BRK," pungkasnya. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index