Pembangunan Pasar Limapuluh Tak Selesai, Kontraktor Terancam Dikenai Denda dan Kembalikan Dana

Pembangunan Pasar Limapuluh Tak Selesai, Kontraktor Terancam Dikenai Denda dan Kembalikan Dana

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Revitalisasi pasar Lima Puluh yang berada di Jalan Sultan Syarif Kasim, hingga kini tak kunjung selesai. Pasar yang dibangun dari APBN tahun 2015 dengan anggaran sebesar Rp10 miliar, terancam batal dilanjutkan dan kontraktor terancam untuk mengembalikan dana.

Sebelumnya, Pasar Lima Puluh yang nantinya akan diberi nama 'Pasar Rakyat Seni dan Budaya' tersebut, dijadwalkan akan selesai 31 Desember 2015.

Namun, dengan alasan kabut asap yang melanda Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, beberapa waktu yang lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, sebagai pihak yang bertanggungjawab dengan pengerjaan pasar tersebut, meminta perpanjangan selama 50 hari, terhitung 1 Januari hingga 20 Februari 2016. Sesuai waktunya, Pemko memiliki waktu 12 hari kerja lagi.

“Kalau pembangunan tidak selesai, selain dana sisa terancam dipulangkan, Pemko akan dikenai denda,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman, dikonfirmasi.

Dari data yang dihimpun, Pasar Lima puluh yang dibangun tahun 1984 tersebut, akan menampung pedagang kios sebanyak 130 orang, pedagang los sebanyak 124 orang dan pedagang kaki lima sebanyak 10 orang diluas lahan 8.030 meter persegi

Terkait pembangunan pasar Lima Puluh yang tidak kunjung selesai tersebut, membuat pedagang mengeluh. Pedagang berharap pembangunan itu secepatnya diselesaikan. Karena pedagang mulai resah berdagang di Tempat Penampungan Sementara Pedagang (TPSP) karena dibangun seadanya dan tidak representatif.

“Ini TPS untuk kami tidak layak pakai, barang-barang kami banyak, bangunan TPS ini saja dijentik roboh semua, masa dibuat ukuran 2X1,8 meter, mirip kandang ayam, besar WC dirumah kami lagi,” kata Pedagang pasar Lima Puluh, Armen.

Apalagi, TPSP di Pasar Lima Puluh ini, tidak memiliki lantai dasar. Harusnya, dari dasar lantai dibuat ketinggian 20 cm. Bila tidak dibuat, TPSP yang mereka tempati akan digenangi oleh air bila hujan turun.

“Coba dilihat pembangunan TPS ini, sepertinya asal jadi, kami disini merasa kurang nyaman. Lihat saja mulai dari dinding pondasi dan listrik jauh dari kata minim. Kami berharap bangunan pasar selesai dibangun,” pungkasnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index