Alhamdulillah...Ribuan Kendaraan Riau-Sumbar Mulai Bisa Melintas Via Pangkalan Koto Baru

Alhamdulillah...Ribuan Kendaraan Riau-Sumbar Mulai Bisa Melintas Via Pangkalan Koto Baru
Kondisi arus lalu lintas mulai lancar pagi ini. Foto: Internet
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Lalu lintas di Jalan yang menghubungkan Provinsi Riau-Sumatera Barat Senin (08/02/2016) malam pukul 21,00, tempatnya di Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota sudah bisa dilalui. 
 
Bagi pengendara mobil yang ingin lewat jalur Lima puluh kota untuk menuju Pekanbaru sudah aman dan lancar. Sebelumnya sejumlah Pengguna jalan menjadi korban kemacetan karena banjir didaerah pangkalan,ribuan kendaraan terus menumpuk mengakibatkan kemacetan total.
 
Lumpuhnya jalan Riau-Sumbar akibatkan banjir di Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota. Ratusan rumah terendam banjir. Sementara banjir di daerah Limapuluh Kota kini sudah mulai surut, terutama di Kecamatan Harau. 
 
“Untuk jalan Sumbar-Riau yang terputus akibat banjir di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota telah bisa dilalui sejak pukul 21.00 WIB kemaren,” kata Pelaksana tugas Kepala Badan Pebanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Zulfiatno di Padang, Selasa (9/2/2016).
 
Ia menyebutkan, meski telah dapat dilewati, namun karena antrean panjang yang terjadi sebelumnya, maka akses jalan itu baru normal kembali sekitar tengah malam. Sedangkan untuk ruas jalan Sumbar-Sumut yang terputus di perbatasan dekat Madina, baru bisa dilewati pada Selasa dini hari.
“Sekarang arus lalu lintas untuk dua jalur tersebut sudah lancar,” ujarnya.
 
Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya bersama Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman (Disprasjaltarkim) Sumbar tetap menyiagakan alat berat pada dua titik tersebut.
 
“Disprasjaltarkim memimjamkan masing-masing dua unit alat berat untuk masing-masing lokasi,” tambahnya.
 
Zul menyebutkan, daerah terparah akibat banjir dan tanah longsor ini dialami masyarakat di daerah Solok Selatan. Disana juga tercatat korban jiwa paling banyak atas musibah tersebut. "Sampai pagi ini tim masih melakukan evakuasi rumah yang tertimbun longsor," sambung dia.
 
Di Solok Selatan, ada enam korban jiwa yang tertimbun longsor. Hingga pagi ini, sudah lima jasad berhasil diketemukan. "Satu lagi bocah berumur dua tahun belum ditemukan, kita lanjutkan hari ini. Mudah-mudahan cuaca mendukung untuk melakukan pencarian," kata dia.
 
Zulfiatno menguraikan, sedikitnya ada 10 kabupaten di Sumbar yang terdampak langsung bencana banjir dan tanah longsor, namun yang jadi atensi adalah banjir besar di Pangkalan dan bencana longsor di Solok Selatan yang menerjang ribuan rumah di sana, serta memutuskan jalur transportasi.
 
"Dengan total tujuh korban jiwa, lima sudah ditemukan dan dua lainnya masih dalam pencarian," sebutnya lagi. "Kalau daerah lain seperti pohon tumbang, jalan amblas, longsor yang memakan bahu jalan. Pagi ini kita dapat info di daerah Dhamasraya juga banjir besar," ungkapnya. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index