BLH Meranti Minta Usaha Ritel Tak Lagi Gunakan Kantong Plastik

BLH Meranti Minta Usaha Ritel Tak Lagi Gunakan Kantong Plastik
ilustrasi internet
SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Pemkab Kepulauan Meranti melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.Hal ini terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan dari Kementerian Lingkungan Hidup tentang penggunaan kantong plastik berbayar pada usaha ritel modern, yang akan diterapkan pada 21 Februari hingga Juni mendatang, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.
 
"Kita mendukung program tersebut dengan mensosialisasikan kepada masyarakat," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Meranti, Irmansyah.
 
Irmansyah mengaku, pihaknya menyambut baik rencana tersebut, karena  wilayah Meranti merupakan perairan yang sangat rentan pencemaran sampah kantong plastik terhadap lingkungan. Namun, sebelum memberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar itu, harus ada aturan yang menaungi kebijakan tersebut yang akan dikeluarkan dari BLH Provinsi.
 
"Secara umum, sudah ada Perda tentang pengelolaan sampah. Tapi secara khusus, belum ada aturannya. Kita masih menunggu juklak dan juknis dari BLH Provinsi Riau," kata Irmansyah.Dia mengatakan, limbah plastik ini baru bisa terurai jika sudah ratusan tahun. Sementara, limbah sampah terus saja menumpuk setiap harinya. Sedangkan 8 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Meranti, 60 persennya merupakan sampah plastik.
 
Kepada pengusaha ritel, swalayan, minimarket dan ritel yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti, dihimbau untuk tidak menyediakan kantong plastik bagi pembeli. Jika perlu, pelaku pasar modern tersebut menyediakan kantong yang berbahan dari kertas atau bahan lain yang ramah lingkungan. Menurutnya, kebijakan tersebut bisa dijadikan peluang bagi pengusaha baru untuk memproduksi kantong ramah lingkungan.
 
"Seperti perusahaan yang memproduksi sak semen, kan bisa menyerap tenaga kerja baru. Para usaha ritel juga terlebih dahulu mendukung kebijakan tersebut dan memberikan contoh bagi pedagang tradisional dan masyarakat," ungkapnya. (R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index