Kadisdik Berang Kepsek Keluarkan Siswa tak Mampu. Napi saja Kita Bina, Kok Siswa Dikeluarkan

Kadisdik Berang Kepsek Keluarkan Siswa tak Mampu. Napi saja Kita Bina, Kok Siswa Dikeluarkan
M. Jamal Kadisdik Kota Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -  Salah seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 kota Pekanbaru berinisial MI, dikeluarkan dari sekolahnya SMK N 1 Pekanbaru. Menurut Kepala Sekolah SMKN 1 Pekanbaru,HJ Geniwilyarti siswi tersebut dikeluarkan karena ada permasalahan pelanggaran disiplin dan iuran sekolah yang belum lunas.

Sementara itu SU Ibu dari MI menyebutkan bahwa  buntut persoalan itu, saat MI tidak bisa membayar tagihan uang sekolah. Dimana, SU yang berprofesi sebagai tukang cuci pakaian itu menyebutkan belum mampu melunasi pembayaran uang sekolah yang tersisa. Diantaranya sisa uang baju Rp1.350.000 ribu dan uang komite sekolah 1 tahun Rp1.800.000
 
“Karena banyak kesalahan dari anak saya, Senin (15/2) besok, anak saya dikeluarkan tapi oleh salah seorang guru lainnya Wakil Kepala SMKN 1 Pekanbaru Bagian Kesiswaan Drs Efri Joni R mengatakan itu sudah takdir ibuk,” cetus ibu 4 anak tersebut

Namun Kepala Sekolah beralasan bahwa anak tersebut dikeluarkan karena pelanggaran disipli. Saat disinggung mengenai bukti pelanggaran disiplin. "Memang bukti tidak ada tapi pengakuan anak dan ibunya ada," ujar Kepsek.

Pengakuan dari MI dan Ibunya SU berbeda dirinya hanya tertuduh karena arogansi pihak sekolah.

Menanggapi masalah ini Kepala Dinas pendidikan Pekanbaru, Abdul Jamal MPd angkat bicara. Menurutnya, dibedakan dulu masalah iuran sekolah dan pelanggaran disiplin.

"Kalau masalah iuran sekolah dan pelunasan komite saya yang jamin siswi tersebut tidak akan putus sekolah.  Saya belum turun, baru dapat informasi dari riausky.com. Kalau masalah disiplin kita telusuri dulu. Akan tetapi pihak Sekolah tidak boleh mengeluarkan siswa dan siswinya sebelum mereka mendapatkan sekolah yang baru," ulas Abdul Jamal. 

Abdul Jamal menyayangkan guru bimbingan Konseling (BK) di SMK N1 Pekanbaru tidak tanggap dengan maslah siswi tersebut. "Seharusnya guru BK mengambil peran disana. Ini tiba - tiba pihak sekolah mengeluarkan siswi seenaknya. Padahal kami dari Dinas Pendidikan lagi mendata siswa putus sekolah untuk bersekolah kembali. Jangan seenakanya mengeluarkan siswa se-nakal apapun itu tanggung jawab sekolah, orang dilapas saja butuh pembelajaran, jadi harus dibina," ujarnya dengan nada tinggi mendengar kabar sekolah mengeluarkan siswa tersebut.

Menurutnya, jika permasalahan iuran sekolah belum lunas ada dana BOS ataupun zakat guru. "Saya imbau Kepala sekolah di Pekanbaru jangan ada yang mengeluarkan siswa gara - gara uang. Kaya dan miskin itu orang tuanya, tugas siswa itu ya belajar. Ada - ada saja, dua bulan lagi mau ujian kok siswa dikeluarkan," ungkapnya.
 
Dikatakannya, tim pengawas dan Dinas Pendidikan kota Pekanbaru akan menyelidiki kasus yang menimpa MI sehingga dikeluarkan dari sekolah yang berakreditasi A tersebut. "Kalau murni masalah dana saya yang bayarkan kalau tak selesai sama Kepla Sekolah. Ini juga jadi bahan evaluasi Kepala Sekolah. Bahkan, saya siap jadi orang tua asuh siswa tak mampu. Kalau pelanggaran disiplin baru kita cari solusi setelah mendengarkan kronologis dan apa yang sebenarnya terjadi," tutupnya. (R05)

Listrik Indonesia

#Siswi SMKN1 Di Keluarkan Dari Sekolah

Index

Berita Lainnya

Index