Ini Penjelasan Para Siswa dan Kadisdik Soal Molly dan Utang -utang di Sekolah

Ini Penjelasan Para Siswa dan Kadisdik Soal Molly dan Utang -utang di Sekolah
Ilustrasi Sekolah gratis

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Terkait dengan pemberhentian Molly Prasasti dari SMKN 1 Pekanbaru. Banyak respon yang disampaikan oleh publik khususnya alumni serta siswa yang pernah mengenyam pendidikan di Sekolah tersebut.

 
Sebagian dari mereka, mempertanyakan tentang pemberhentian Molly, apakah hanya terkait hutang atau ada faktor lain seperti pelanggaran disiplin. Berikut komen yang masuk ke wall pemberitaan kami terkait permasalahan ini :
 
Yohandytha Dipandi : di SMK 1 itu banyak kok murid yg ngutang berjuta2 tiap tahun pak, cuma yg dikeluarkan biasanya adalah murid dengan tingkat ketidakhadiran tinggi (kedisiplinan dan kesopanan rendah) saya yakin kepsek SMK 1 akan hadir kalaulah beliau dipanggil oleh DPRD. saya termasuk siswa kurang mampu yg benar2 berat untuk membayar SPP ditahun 2012, dan sekolah itu membantu saya mendapatkan beasiswa (bapak Efri Joni yg dijudge dalam berita ini termasuk yg paling getol menyemangati saya dulu). Guru2 pasti support muridnya kalau mereka rajin dan ingin belajar.
 
Suwandi Ran : Kalau murid berprestasi dan ekonomi agak kurang, biasanya ada bantuan dari pihak sekolah, ada solusi. Paling tidak dengan berprestasi dan mengikuti lomba, bisa menghasilkan duit, atau belajar dengan rajin sehingga bisa ngajar les untuk ngehasilin duit, guru selalu memberikan solusi kok. Sy juga alumni dari SMKN 1 PKU. Malahan dri sekolah klo berprestasi bisa dapat duit dan lain2.
 
Muslim Siregar : Kan udah jelas beritanya bukan sebatas hutang, tapi lebih kepada kesalahan siswanya krn tdk dtg sekolah beberapa hari. Kl cuma masalah hutang pasti gk sampai segitunya pihak sekolah langsung mengeluarkan siswanya, pasti ada masalah lain.
 
Yohandytha Dipandi : dari dulu banyak yg ngutang berjuta2 di sana, (saya alumni smk 1 pekanbaru tahun 2012). selagi anaknya rajin datang dan baik2 saja disekolah meskipun hutang menumpuk, tidak akan dikeluarkan. saya dulu juga begitu dan malah dipermudah untuk mendapatkan beasiswa (salah satu yg mendukung beasiswa saya dulu adalah bapak Efri Joni). guru2 juga pasti tau mana anak yg niat sekolah dan tidak.
Suka · Balas · 13 jam
 
Aprizon Nugraha Hamsal :ck ck ck
yang sekolah disana pasti tau hal ini
"Tempaan"
"Binaan"
"Arahan"
mental ente kagak kuat, kena tegur langsung ga pake masuk sekolah ya takdir ente emang ga disana tempatnya
 
Yohandytha Dipandi : haha bener banget, 3 tahun tiap kali upacara/razia/acara apapun, bapaknya anak SMK 1 selalu nyebut Tempaan Binaan Arahan
 
Aprizon Nugraha Hamsal : contoh sedehana bagi yang bermental baja
5 tahun yang lalu sebelum lulus kiki emotikon
 
Sri Handayani : Rasanya tidak mungkin karena hutang dikeluarkan .. saya alumni SMKN 1 Pekanbaru juga... jadi setidaknya sedikit banyak saya tahu bagaimana guru-guru disana... mereka memang betul-betul memberikan dukungan kepada siswa/siswi yang ingin belajar... mungkin karena sering tidak masuk .
 
Haniinaa Weahayeu : ini sangat simpel sih, ini namanya murid tak tahu d untuang, alah miskin, pamaleh pulo, harusnya klo tau diri bahwa dy itu miskin, y giat dong kayak yohandita, buktinya yoyo bs dpt beasiswa.. jgn menjelekkan sekolah yg senyatanya memang bagus, individu itu sendiri yg mmbuat drinya terusir dr sana, jd jgn jdikan alasan miskin dy d kluarkan, tp krna dy nya sudah tak bisa lg utk d bina,, gmn sih , itu aja kok repotttttt ..
 
Jamal Maladi : Saya sebagai Kadis Pendidikan Kota Pekanbaru menjamin anak tersebut tdk dikeluarkan dari sekolah SMK 1 karena kami guru masih punya hati nurani. Hutang piutangnnya saya nanti yang menyelesaikan kan ada dana BOS, Bantuan siswa miskin dari pemko dan zakat guru yg dikumpulkan melalui Dinas Pendidikan . Kemudian masalah disiplin sekolah akan kita bina melalui guru BK di sekolah tersebut.
 
Dari komentar para siswa alumni SMKN 1 Pekanbaru, sudah terbentuk beberapa kesimpulan seperti pelanggaran disiplin, banyak siswa yang berhutang disekolah tersebut. Serta perlakuan berbeda antara siswa berprestasi dan tidak, antara siswa yang mengaku pintar dan tidak pintar. Bahkan disebutkan disalah satu komentar bagi siswa berprestasi bisa diarahkan mencari duit sendiri.
 
Padahal fungsi sekolah menurut keterangan Kepala Dinas Pendidikan tidak membedakan siswa. Karena semua tanggung jawab sekolah.
 
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) kota Pekanbaru, Abdul Jamal sebagai mantan guru ia menilai kalau masalah dana ia jamin Molly tidak akan berhenti disekolah. Sementara pihak sekolah tak bisa seenakanya saja untuk mengeluarkan siswanya.
 
"Tugas tenaga pendidiklah untuk mengajar siswa termasuk segala kekurangan. Tidak ada alasan mengatakan siswa bodoh, karena tugas tenaga pendidiklah untuk mencerdaskan. Bahkan pihak Disdik, sedang mendata siswa putus sekolah untuk disekolahkan kembali," ujarnya.
 
Saat disinggung mengenai jika pelanggaran disiplin yang melatar belakangi Moly dikeluarkan dari sekolah. Jamal menyebutkan akan mencarikan solusinya. "Tak bisa semudah itu mengeluarkan siswa, orang dalam penjara saja butuh pembelajaran. Yang miskin itu orang tua siswa, siswa itu semuanya sama tugasnya belajar." sebutnya.
 
Terakhir ia mengimbau, jika sekolah mengeluarkan siswanya, tentulah harus dicari dulu pindahnya kemana. (R05)

Listrik Indonesia

#Siswi SMKN1 Di Keluarkan Dari Sekolah

Index

Berita Lainnya

Index