Sambangi Rumah Siswa tak Mampu, Dokter Irvan Herman Dukung MI Sekolah

Sambangi Rumah Siswa tak Mampu, Dokter Irvan Herman Dukung MI Sekolah
dr. Irvan Herman berfoto bersama keluarga MI di rumahnya malam tadi.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Dokter Irvan Herman memberikan atensi khusus terhadap dunia pendidikan. Sebagai tenaga terdidik, dia pun menyampaikan dukungan dan rasa terima kasihnya kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dan SMKN 1 Pekanbaru yang telah memberikan kesempatan pada MI, siswa tam mampu untuk kembali mengenyam pendidikan di salah satu sekolah terbaik di Pekanbaru itu.

 
''Ya, kita semua berterima kasih, karena, Pak Kadisdik dan SMKN 1 Pekanbaru kembali menyekolahkan adik kita MI ini. Sebagai anak bangsa, anak negeri, Irvan menyebutkan tidak ada lagi anak usia sekolah yang harus putus sekolah atau kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan,''ungkap Irvan saat berkunjung ke kediaman MI, Rabu (17/2/2016) malam tadi.
 
Irvan yang juga putra mantan Wali Kota Pekanbaru, Herman Abdullah juga tak lupa mengimbau MI untuk tetap bersemangat, kembali menguatkan keinginannya untuk kembali belajar bersungguh-sungguh sehingga bisa mengejar kembali semua ketertinggalan dalam mata pelajaran.
 
Sambil memotivasi, Irvan juga menyebutkan, kalau dia pun juga pernah mengalami masa-masa sulit dalam mengenyam pendidikan. ''Kan banyak juga yang bilang, anak Pak Wali, lantas dikatakan dapat fasilitas khusus.Tidak, tidak seperti itu juga. Saya juga harus belajar bersungguh-sungguh. Kuliah juga tidak pakai jalur khusus, tapi ikut ujian layaknya siswa lain di Bandung,'' kenang Irvan.
 
Karena itulah, dia berharap MI pun punya semangat yang sama. ''Jangan lihat ke belakang, tatap ke depan. Semua orang menyayangi MI, jadi buktikan kalau MI bisa dan akan bersungguh-sungguh,'' gugah Irvan.
 
Pada kesempatan itu, Irvan juga menyerahkan bantuan atas nama keluarga besar Herman Abdullah kepada orang tua MI yang langsung diterima oleh ayahnya, Sukardi dan Susi Susanti. Rasa haru demikian terasa saat Irvan hadir.
 
Hal tersebut setidaknya terpancar dari wajah MI, ayah dan ibunya, yang menerima kehadiran dr. Irvan. Beberapa kisah pun mengalir dari pertemuan tersebut, termasuk perihal kenangan dari ayah MI, yang menjadi penarik odong-odong di Jalan Cut Nyak Din Pekanbaru. 
 
''Dulu, karena di Cut Nyak Din pedagang dan pelaku usaha kecil dibenarkan berjualan, banyak pedagang yang bisa hidup. Tapi, semenjak tak bisa berdagang, kami benar-benar harus banting tulang untuk bisa menafkahi keluarga.Untuk makan saja sulit Pak. Itu juga alasan mengapa MI jarang bisa bayar uang sekolah,''ungkap Sukardi.
 
''Ini kami juga bingung, tahun ini juga adiknya MI, juga akan melanjut sekolah, kami tak tahu dari mana mau mencarikan biayanya. Tapi kami berniat anak-anak tetap harus sekolah,'' harap ibu MI, Susi. (R11)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index