Gencar Ungkap KKN Trio Rachman Koordinator GEMMPAR Kerap Terima Ancaman

Gencar Ungkap KKN Trio Rachman Koordinator GEMMPAR Kerap Terima Ancaman

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Terhitung sudah delapan kali banyaknya Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Pemuda Riau (AMMPER) serta Gerakan Mahasiswa, Masyarakat, dan Pemuda Riau (GEMMPAR) melakukan aksi unjuk rasa. Selama itu pula, ancaman dan peringatan silih berganti diterima oleh Koordinator Umum (kordum) pelaksana, Doni Suharto.

"Banyak ancaman yang kami terima, terutama untuk saya. Mereka mengancam akan memutus kaki saya, dan yang lebih parahnya lagi akan memotong kepala saya jika saya terus melanjutkan aksi ini," kata Dodi di hadapan wartawan, Senin (22/2).

Dikatakan Dodi, mereka ini (AMMPER dan GEMMPAR,red) bukanlah perampok atau pun mafia narkoba yang akan menggerogoti uang rakyat. Namun mereka hanya ingin tidak ada lagi korupsi di bumi lancang kuning.

"Tiap sebentar ada telpon dan sms yang datang, mengingatkan saya untuk berhenti mengusut kasus ini, tapi saya akan terus lanjut, saya tidak gentar," kata Dodi.

Mahasiswa Unilak tersebut membenarkan, sebelum memulai aksinya tadi, pihaknya sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan berupa aksi dorong dan pengejaran oleh organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP).

"Salah seorang di antara mereka bahkan ada yang mengeluarkan alat tajam. Tentunya kami berlari berhamburan menyelamatkan diri. Suasana sempat mencekam di awal," kata Dodi.

Dodi menambahkan, meski mereka sudah mengantongi izin untuk menggelar aksi tiga hari sebelumnya, bentuk lain tindakan anarkis yang dilakukan oleh ormas PP adalah mencoba merebut dan menghancurkan baliho yang bertuliskan Trio Rachman.

"Kami tidak akan tinggal diam, kejadian ini akan kami laporkan ke Komnas HAM. Pasti ini disengaja, karena tiap ingin mengusut kasus Plt Gubri, mereka (ormas PP,red) selalu menghadang kami," kata Dodi.

Doni menilai, Andi Rachman tidak sportif dan takut terhadap pergerakkan mahasiswa. Sehingga mereka selalu melakukan upaya untuk membungkam pergerakan mahasiswa.

"Saya tidak bohong. Buktinya, beberapa waktu yang lalu saya diajak duduk bersama, dan mereka telah menyiapkan semua akomodasi. Itu terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Bahkan hingga saat ini, sudah dua kali saya dilaporkan untuk melakukan pemeriksaan. Seandainya aksi saya ini terkait tindakan pidana, silahkan tuntut, saya tidak akan takut," kata Dodi. (R07)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index