Pangdam I BB Canangkan TNI Cetak Sawah 1.400 Ha di Kepulauan Meranti

Pangdam I BB Canangkan TNI Cetak Sawah 1.400 Ha di Kepulauan Meranti
Pangdam I BB Lodewyjk Pusung mendengarkan paparan tentang rencana cetak sawah baru di Kepulauan Meranti.

SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti bersama masyarakat yang didukung oleh TNI sebagai pelaksana program cetak Sawah Kementerian Pertanian RI mencanangkan 1.400 Ha lahan sawah baru dari 2785 Ha yang direncanakan untuk seluruh Riau. 

 
Pencanangan langsung dilakukan oleh Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjend. Lodwyjk Pusung secara simbolis, dengan melakukan land clearing menggunakan ekskavator disaksikan oleh Plt. Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rachman, Danrem 031 WB Nurendi dan Wakil Bupati Meranti, bertempat di Desa Bina Maju, Kecamatan Rangsang Pesisir, Senin (22/2/2016).
 
Melalui cetak sawah baru di Kabupaten Meranti yang dibantu dan didukung penuh oleh TNI AD, Wakil Bupati H Said Hasyim mengucap terima kasih menurutnya kehadiran Pangdam I Bukit Barisan dapat memberikan motivasi bagi petani dan berharap kedepan Riau, khususnya Kabupaten Meranti dapat mencapai kedaulatan dan swasembada pangan sesuai dengan program yang ditargetkan oleh Kementerian Pertanian RI pada 2017 mendatang.
 
Dijelaskan H Said Hasyim, selain konsen dalam pengembangan pangan Sagu, Kabupaten Meranti juga terus berupaya memperluas lahan Sawah khususnya Sawah tadah hujan dalam rangka mencukupi kebutuhan beras di kabupaten Ini. 
 
Tercatat dari 4.436 Ha lahan yang direncanakan, seluas 3000-an Hektar telah ditanami Sawah tadah hujan dan telah mampu memproduksi padi sebanyak 12.651 Ton/tahun.
 
Namun, jumlah itu diakui Said Hasyim hanya mampu memenuhi 40 persen kebutuhan masyarakat yang menghabiskan 28.000 Ton beras/tahun. Dan jika program cetak sawah seluas 1.400 Ha ini berhasil minimal akan mampu menambah produksi beras Meranti sebanyak 6.000 ton pertahun untuk sekali panen, dan andai kata masyarakat mampu memanen dua kali setahun dipastikan mampu mencukupi kebutuhan lokal Meranti. 
 
"Jika bisa dua kali panen setahun Meranti tidak perlu lagi mendatangkan beras dari daerah lain," ujar Wabup.
 
Untuk itu H. Said Hasyim mengintruksikan kepada jajaran Camat, Kades/Lurah dapat memantau masyarakat pemilik lahan agar dapat memanfaatkan program ini dengan baik dan jika menemukan masalah dilapangan sepaya dapat dikoordinasikan. 
 
"Saya minta Camat, Lurah/Kades dapat memanfaatkan momen ini dengan baik, Jika ditemukan kendala dilapangan segera koordinasi," ucapnya.
 
Dalam mensukseskan cetak Sawah baru ini, Pangdam I Bukit Barisan Mayjend. TNI Lodewyjk Pusung tidak main-main, ia menegaskan TNI bertekat mewakafkan dirinya untuk mendukung tercapainya swasembada beras, namun hal itu tidak ada artinya jika tidak didukung oleh masyarakat khususnya para petani. 
 
"Mari bersama mensukseskan swasembada pangan 2017, kita negara agraris jangan sampai semboyan itu tinggal kenangan karen sudah lupa untuk bertani, mari kembalikan kejayaan Indonesia lewat swasembada pangan," ajaknya.
 
Ia juga mengingatkan kepada KPA dalam hal ini Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Meranti serta jajaran TNI AD jangan main-main melaksanakan pekerjaan ini, apalagi masalah penggunaan anggaran, jangan sampai anggaran habis, sawah tidak selesai dan masuk penjara, anggaran ini harus menghasilkan padi di tahun 2016. 
 
Meski Kementerian Pertanian RI menargetkan program ini berjalan paling lambat Juni 2016 mendatang namun, Pangdam I Bukit Barisan Mayjend. Lodewyjk Pusung punya target sendiri ia berharap jajaran TNI AD mampu menuntaskannya di bulan Mei dan dalam tiga bulan kedepan bisa panen. 
 
"Tunjukan kepada masyarakat TNI bisa dan harus bisa, 1.400 Ha ini kecil, kalo serius, Bulai Mei saya harapkan selesai semua dan bisa ditanami tiga bulan kedepan bisa memanennya," Harap Pangdam I BB.
 
Ia juga menyarankan selain cetak sawah baru, lahan sawit yang ada di Meranti juga dapat diselingi dengan tanaman Padi Gogo seperti yang dilakukan di Padang Lawas dimana per Hektarnya mampu menghasilkan 6-7 Ton sekali panen.
 
Sementara Plt. Gubri H. Arsyadjuliandi Rachman mengungkapkan saat ini Riau belum mampu mencapai swasembada beras, dimana sebagian kebutuhan masyarakat yakni 350 ribu ton/tahun dipasok dari Provinsi tetangga Sumatera Barat.
 
Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk Riau dan Sumatera Barat dikawatirkan produksi beras saat ini tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan produksi beras melalui perluasan lahan sawah.apa yang dilakukan TNI AD ini merupakan langkah strategis dalam rangka mencapai swasembada pangan. 
 
"Indonesia punya banyak lahan tetapi beras masih impor. Untunglah ada Meranti yang dapat menambah pasokan beras di Provinsi Riau, atau setidaknya bisa memenuhi kebutuhan di Meranti dulu," jelasnya yang berharap kehadiran Pangdam dan jajaran mampu memberikan semangat dan motovasi.
 
Sekedar informasi cetak sawah baru seluas 1.400 Ha di Kabupaten Meranti disebar dibeberapa Kecamatan dan Desa yakni Kecamatan Tebing Tinggi Timur seluas 170 Ha, Kecamatan Pulau Merbau 50 Ha, Rangsang Barat 480 Ha dan Rangsang 350 Ha, Kecamatan Merbau 250 Ha, Kecamatan Rangsang Pesisir 100 Ha. 
 
Perkiraan produksi naik hingga 30.68 Persen.15 Desa yakni Desa Bina Maju, Mekar Sari, Teluk Samak, Topang, Anak Setatah, Teluk Buntal, Desa Melai, Sungai Tohor, Mayang Sari, Lukit, Segomeng, Tjg. Bunga, Repan, Kedabu Rapat, Penyagun.Sementara ada 3 Kecamatan yang tidak memiliki lahan untuk sawah tetapi diperuntukan untuk palawija dan Kebun Sagu yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Tebing Tinggi Barat, Putri Puyuh. (R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index