Situs Bersejarah Dibongkar, Aseng Kritik Bea Cukai Kelas II Bagansiapiapi.

Situs Bersejarah Dibongkar, Aseng Kritik Bea Cukai Kelas II Bagansiapiapi.
Siswaja Muljadi

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Anggota DPRD Riau Siswaja Muljadi mengkritisi pembongkaran situs bersejarah dermaga Bagansiapiapi bekas peninggalan zaman belanda oleh pihak Bea Cukai kelas II Bagansiapiapi. Pembongkaran dilakukan tanpa berkordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

 
"Kami sangat menyayangkan pembongkaran situs bersejarah itu, apalagi dilakukan oleh mereka yang tidak mengerti sejarah Kota Bagansiapiapi," kata Siswaja Muljadi yang akrab disapa Aseng, Jumat (26/2).
 
Menurutnya, dermaga besi Ex zaman Belanda tempo dulu dibongkar oleh bea cukai bagansiapiapi tanpa koordinasi dengan pihak Pemkab Rohil dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3). Peninggalan bersejarah itu, lanjutnya, memiliki nilai kebudayaan yang sangat tinggi.
 
Politisi partai Gerindra ini mengaku telah berkordinasi dengan Bupati Rohil H Suyatno dan Kepala BP3 Batu Sangkar Nurmatias. Ia juga menyarankan untuk menghentikan sementara aktifitas pembongkaran cagar budaya tersebut.
 
"Jangankan dibongkar untuk direnovasi aja harusnya berkordinasi dulu," ungkapnya.
 
Aseng mengaku sedih, setelah mendapat informasi pembongkaran dermaga besi tersebut, karena itu menjadi bukti sejarah kebesaran Kota Bagansiapiapi yang dulunya terkenal penghasil ikan terbesar dunia.
"Dulu dermaga itu tempat kami bermain, panjangnya dari depan Pasar Pelita sampai Mesjid Muslimin dan Rumah Makan Saiyo," kenangnya.
 
Anggota DPRD Riau asal Rokan Hilir ini meminta Pemkab Rohil mencari solusi lahan pengganti sebagai lokasi Kantor Bea Cukai Bagansiapiapi, sehingga rumah disekitar dermaga termasuk rumah makan saiyo juga perlu direlokasi. Tujuanya, supaya dermaga tersebut juga dapat menjadi salah satu tempat kunjungan wisata di bagansiapiapi.
 
Lanjutnya, Kota Bagansiapiapi banyak meninggalkan barang bersejarah yang bisa dijadikan tempat wisata sebagai sumber pengerak ekonomi kreatif dan usaha kecil masyarakat.
 
Menurutnya, dampak positifnya sangat besar memberikan multi efek bagi pergerakan ekonomi didaerah.
 
Ditambahkan, ada beberapa objek yang memiliki nilai historis bersejarah di Kota Bagansiapiapi, yakni rumah kapiten, rumah tua di Pasar Pelita, kelenteng In Hok Kiong, Tugu perjanjian (belakang RSUD Pratomo), bangunan tua Mess polisi, Gereja Katolik, Gedung Bank BRI, Festival Cap Go Meh dan Ritual Bakar Tongkang. (R02/MCR)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index