Dilanjutkan, Pembangunan Jembatan Siak IV Dianggarkan di APBD-P 2016

Dilanjutkan, Pembangunan Jembatan Siak IV Dianggarkan di APBD-P 2016
Jembatan Siak IV

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - DPRD Riau benar-benar serius untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Siak IV, yang pengerjaannya tinggal sekitar 20 persen lagi. Sebagai bentuk keseriusan dewan, maka pada APBDP 2016, sudah diusulkan anggaran pembangunan sebesar Rp100 miliar.

 
Sekretaris Komisi D DPRD Riau, Asri Ausar mengakui jika memang jembatan itu tidak bisa dibangun akibat waktu yang singkat menjelang akhir tahun, maka anggaran itu dimasukkan kembali di APBD murni 2017.
 
Sebab jika anggarannya tidak dimasukkan tahun ini, tahun depan anggarannya bisa tertunda lagi sampai tahun berikut.
 
"Pembangunan Jembatan Siak IV harus kita lanjutkan. Karena fungsinya sangat besar untuk kepentingan masyarakat banyak. Jadi jika tidak bisa dilaksanakan pada APBDP besok, paling tidak kita harus mengambil action. Karena tanya kita serius untuk melanjutkan pembangunannya," kata Asri, Senin, 7 Maret 2016.
 
Kendala Jembatan Siak IV tidak bisa masuk kedalam APBD murni 2016 dijelaskan Asri diantaranya, perhitungan beberapa item tidak jelas, estimate enginering dan lain-lain.
 
Namun karena sekarang perhitungan beberapa itemnya sudah putus, maka anggaran sudah bisa dimasukkan di APBDP nanti.
 
Selain itu, Asri mengakui proses pembangunan jembatan yang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu tidak ada tersandung proses hukum.
 
Sebab ia sudah mempertanyakan itu ke BPK, BPKP dan instansi penegak hukum lainnya. Jadi sekarang tidak ada lagi kendala untuk dimasukkan ke APBP.
 
Sementara pembahasan APBDP akan dipercepat. Jika Pemprov Riau memasukkan KUA PPAS bulan Juni, maka dewan langsung membahasnya dan bulan Agustus sudah disahkan. Sehingga segala kegiatan yang masuk kedalam APBDP bisa terealisasi dengan baik, karena waktunya masih panjang sampai akhir tahun.
 
"Selain Siak IV, kita juga menganggarkan biaya perawatan jalan sangat tinggi. Karena kita sangat prihatin dengan kondisi jalan provinsi di Kabupaten/kota banyak yang sudah hancur.
 
Sementara biaya perbaikan jalan tetap akan diprioritaskan kedepan, supaya jalan tetap terjaga dari kerusakan, baik ditimbulkan alam maupun dari kendaraan bermuatan berat," jelas Asri. (R11)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index