PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, saat ini terdapat 3,5 juta hektare areal perkebunan di Provinsi Riau, yang terdiri dari kelapa sawit, kelapa dan sagu.
Dari jumlah tersebut, sektor perkebunan telah memberikan kontribusi 25 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Riau.
"Jadi memang, tak dapat kita pungkiri, sektor perkebunan telah memberikan kontribusi besar bagi Provinsi Riau. Bahkan sektor perkebunan mampu memberikan multiplayer effect yang besar hingga membuka sejumlah sentra ekonomi baru di Provinsi Riau," kata Andi Rachman.
Andi Rachman menambahkan, sejak sektor perkebunan menggeliat, di Provinsi Riau tumbuh sentra-sentra ekonomi baru seperti di Rokan Hulu, Siak, hingga Dumai.
"Kita berharap, geligat di sektor perkebunan itu tetap bisa berkelanjutan, karena 50 persen rakyat Riau masih bergantung dari sektor perkebunan. Apalagi jika hilirisasi sektor perkebunan telah berjalan dan menjadi manufaktur, pasti akan memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi Provinsi Riau,” katanya.
Dikatakan Andi Rachman, untuk perkebunan milik perusahaan mungkin tidak akan bermasalah, lain hal nya dengan perkebunan mandiri atau pun plasma, perlu kita carikan solusi, terutama untuk pembiayaan replenting. Sebab, APBD tidak mampu membiayainya.
"Saat ini, 385 ribu hektare lahan perkebunan di Riau masuk masa replenting, sehingga biaya yang dibutuhkan mencapai 21,5 triliun. Itu dana yang besar sekali, APBD kita tidak akan mampu, kita tentunya butuh pembiayaan dari perbankan. (R07)
Listrik Indonesia
