Ingin Tahu Rukun dan Tata Cara Salat Gerhana, ini Panduannya

Ingin Tahu Rukun dan Tata Cara Salat Gerhana, ini Panduannya
Ilustrasi Gerhana
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Besok subuh, sebagian wilayah Indonesia akan menyaksikan gerhana matahari total. Sebagian lainnya juga akan menyaksikan gerhana dalam berbagai perspektif  dan waktu yang berbeda.  Terkait itu, bagi umat muslim, sejumlah lembaga dakwah seperti Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah mengimbau  untuk melaksanakan ibadah salat gerhana. 
 
Seperti apa rukun dan tata cara pelaksanaan salat gerhana tersebut, berikut kami himpun dari berbagai sumber: 
 
 
Adapun tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut :
 
1. Takbiratul ihram
 
2. Membaca do’a istiftah kemudian berta’awudz, dan membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang.
 
3. Kemudian ruku’, dengan memanjangkan ruku’nya.
 
4. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.
 
5. Setelah saya' tidak ada itu tidak langsung bersujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih pendek dari yang pertama.
 
6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ yang pertama.
 
7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.
 
8. Kemudian melakukan dua kali sujud dengan memanjangkannya, diantara keduanya melakukan duduk antara dua sujud sambil memanjangkannya.
 
9. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
 
10. Tasyahud.
 
11. Salam. 
 
Dalam sebuah hadis juga disebutkan kalau Rasulullah juga pernah melaksanakan salat gerhana. 
 
“Terjadi gerhana matahari pada saat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam masih hidup, kemudian Beliau keluar menuju masjid untuk melaksanakan sholat, dan para sahabat berdiri dibelakang Beliau membuat barisan shof sholat, lalu Beliau bertakbir dan membaca surat yang panjang, kemudian bertakbir dan ruku’ dengan ruku’ yang lama, lalu bangun dan mengucapkan : ‘sami’allahu liman hamidah’. 
 
Kemudian bangkit dari rukuk dan tidak dilanjutkan dengan sujud, lalu membaca lagi dengan surat yang panjang yang bacaannya lebih singkat dari bacaan yang pertama tadi. 
 
Kemudian bertakbir, lantas rukuk sambil memanjangkannya, yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ yang pertama. Lalu mengucapkan : ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’, kemudian sujud.
 
 Beliau melakukan pada rakaat yang terakhir seperti itu pula maka sempurnalah empat kali ruku’ pada empat kali sujud” (HR. Bukhori no. 1046, Muslim no. 2129). (R01/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index