Korban Sudah 143 Kasus, KPA Inhil Bentuk Pokja Warga Peduli AIDS

Korban Sudah 143 Kasus, KPA Inhil Bentuk Pokja Warga Peduli AIDS
Umar Pulungan

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Sejak tahun 2010 hingga 2015, terdapat 143 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Dari total tersebut, 40 orang diantaranya meninggal dunia.

 
Informasi yang lebih mengejutkan lagi, bahwa pengidap HIV/AIDS di Inhil, tidak hanya diderita oleh Wanita Pekerja Seks (WPS) yang notabene rentan tertular virus "kutukan" ini melalui hubungan badan, melainkan juga diderita oleh Ibu Rumah Tangga (IRT) bahkan Anak-anak yang masih bayi.
 
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H. Umar Pulungan kepada riausky.com, saat ditemui dikantornya, Jalan Bunga, Tembilahan, Senin, 14 Maret 2016.
 
"Untuk IRT, diduga penularannya melalui sang suami, saat melakukan hubungan suami-istri. Sedangkan penularan terhadap anak-anak, dalam hal ini bayi, diduga tertular oleh sang ibu," ungkap Umar.
 
Karena menurut Umar, HIV sebagai virus penyebab AIDS tidak dapat ditularkan melalui hal-hal seperti gigitan nyamuk, penggunaan peralatan makan bersama, bersalaman atau bersentuhan, pelukan atau ciuman, tinggal serumah, bahkan menggunakan jamban bersama.
 
Umar mengatakan bahwa pemerintah daerah (Pemda) Inhil melalui Dinas Kesehatan selaku leading sector terus memberikan pengobatan bagi para pengidap HIV/AIDS, meski hanya untuk sekedar bertahan.
 
Sedangkan, tindakan pencegahan yang telah dilakukan oleh KPA Inhil selaku Koordinator adalah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Warga Peduli AIDS.
 
"Untuk memutus "mata rantai" penularan HIV/AIDS, kami telah membentuk kelompok-kelompok kerja Warga Peduli AIDS. Mereka yang tergabung disana diberikan pemahaman tentang masalah HIV/AIDS secara komprehensif, hingga mereka siap diterjunkan ke masyarakat Inhil secara luas untuk melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS," terang Umar.
 
Umar mengatakan bahwa saat ini, di tingkat Kecamatan sudah terbentuk 7 Pokja Warga Peduli AIDS. Sedangkan, pada tingkat Desa/Kelurahan baru terdapat 12 Pokja Warga Peduli AIDS yang dibentuk.
 
"Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Pokja Warga Peduli AIDS ini, dilibatkan langsung para pengidap HIV/AIDS selaku narasumber. Dan siapa saja boleh bergabung dalam Pokja ini," sambungnya.
 
Umar menghimbau kepada masyarakat Inhil secara luas agar dapat selalu mencegah penularan HIV/AIDS dan memeberikan beberapa tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam rangka pencegahan penularan HIV/AIDS.
 
"Kami menghimbau kepada masyarakat Inhil untuk dapat mencegah penularan HIV/AIDS. Karena, sampai saat ini belum ditemukan Vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Adapun upaya pencegahan yang dapat masyarakat lakukan adalah dengan menerapkan ABCDE (Abstinence, Be Faithfull, Condom, No Drugs, Education), yang artinya masyarakat jangan berhubungan seks sebelum menikah, berperilaku setia pada pasangan, menggunakan kondom dalam berhubungan seks beresiko, tidak mengonsumsi Narkoba dan Edukasi diri dengan banyak mencari informasi tentang HIV/AIDS pada ahlinya," tandas Umar. (R17)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index