Miris, Didekat Perkantoran Mewah Pemko di Tenayan, Ada Bangunan SD yang Rupanya Seperti Ini

Miris, Didekat Perkantoran Mewah Pemko di Tenayan, Ada Bangunan SD yang Rupanya Seperti Ini
Suasana belajar di salah satu ruangan belajar di SDN 047 Sialang Bungkuk Tenayan, Pekanbaru. Foto : Tribun Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Bila ada, mungkin gedung sekolah ini adalah salah satu dari bangunan sekolah yang paling memprihatinkan di Kota Pekanbaru. 

 
Berdindingkan papan, ukurannya juga tidak memadai untuk dihuni bagi 25 orang siswa. Hanya 3x4 meter dengan tinggi plafon sekitar 3 meter. Siswa pun harus belajar berdempetan dengan kondisi seadanya.itulah kondisi tiga ruang kelas belajar di SD Negeri 047 Pekanbaru.
 
Dikatakan salah seorang warga, bernama Chandra,warga di sekitar sekolah, sebagaimana dilansir dari okenews, sekolah yang terletak di Jalan Sialang Bungkuk Kecamatan Tenayan Raya itu kondisinya memang memprihatinkan. 
 
''Ruang belajar tidak nyaman untuk murid karena dari 7 ruang kelas yang digunakan, dua diantaranya tidak layak untuk ruang belajar, selain berukuran 3x4 meter dengan tinggi 3 meter juga terbuat dari papan berdindingkan batas pagar sekolah,''ungkap dia.
 
Satu ruang belajar berisikan 25 murid, terpaksa murid harus duduk sempit-sempitan. Sementara satu kelas lagi bekas kantin sekolah dijadikan ruang kelas yang kondisinya sama hingga murid juga harus belajar dalam kondisi sempit.
 
"Tak hanya itu, ruang majelis gurunya pun jauh dari kesan layak, karena ruang yang dipakai adalah bekas rumah penjaga sekolah. Tentunya itu diatur sedemikian rupa agar bisa dipakai menjadi ruang majelis guru, ruang kepala sekolah dan unit kesehatan sekolah (UKS). Saking sempitnya, tak semua guru tertampung di ruangan tersebut," kata  Candra.
 
Meski sekolah pernah mendapat bantuan rehab empat tahun lalu, namun sekolah belum bisa memenuhi standar kelayakan belajar dengan jumlah siswa berkisar 352 orang.
 
Kepala SDN 47, Nurlaili SPd kepada riaupos menjelaskan, pemanfaatan celah antar bangunan untuk dijadikan pustaka adalah pilihan terakhir. Karena ruangan yang bisa dipakai untuk pustaka tidak ada lagi,"Ya, ruangan perpustakaan terpaksa kami pakai di celah antara dua lokal. Yang penting ada perpustakaan," ujar Nurlaili.
 
Nurlaili juga mengakui di SD yang dia pimpin masih ada kelas yang belum memenuhi standar efektifitas untuk proses belajar mengajar. Ini disebabkan karena sempit dan kondisi ruangan yang kurang memadai.
 
"Sejauh ini pihak sekolah sudah berupaya untuk mendapat bantuan gedung baru dengan mengajukan pembangunan ke Disdik Kota Pekanbaru sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu hingga tahun 2016 ini, Dinas Pendidikan kota Pekanbaru mengatakan pengajuan belum bisa dipenuhi dengan alasan belum adanya anggaran. Kami berharap di tahun 2017 mendatang anggaran itu sudah ada. Sehingga, bangunan sekolah ini bisa diperbaiki," tukas Nurlaili. (R11/rp/onc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index