Tangkal Paham Radikal, Pemkab Rohil Hadirkan Penceramah dari BNPT

Tangkal Paham Radikal, Pemkab Rohil Hadirkan Penceramah dari BNPT

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Dalam rangka mengantisipasi masuknya paham radikalisme di Kabupaten Rokan Hilir, Pemerintah Daerah Rohil bekerjasama dengan Polres Rohil mengadakan tausiah agama di Masjid Al- Ihklas Jalan Utama, Bagansiapiapi. 

 
Dalam tausiah agama tersebut, turut hadir Ust Abdurahman Ayub salah satu Penasehat Badan Nasional Penangulangan Terorisme.
 
“Ust Abdurahman Ayub beliau sangat pengalaman tentang Radikalisme. Dengan kehadiran ustad Abdurahman Ayub pada malam hari ini, Kita mendengar apa itu paham terorisme yang memunculkan banyaknya radikalisme, dan lain sebaginya. Mudah mudahan melihat ceramah beliau sampaikan sudah bisa memetik isi ceramah beliau, madarotor madarotor kita lebih waspada, ajaran-ajaran yang sesat. kalau itu ajaran sesat mengapa harus kita ikuti," ujar Bupati Rohil Suyatno.
 
"Saya meminta kepada tokoh agama,tokoh masyarakat, alim ulama, Majelis Ulam dan NU dan organisasi-organisasi islam, pada saat khutbah jum,at senantiasa harus disampaikan, bahkan sampai ke kampung-kampung yang belum benar-benar memahami. Kita harus konsisten negara kita adalah Negara Republik Indoensia” ungkapnya.
 
Dalam tausiyahnya, Ust Abdurahman Ayub menyampaikan bahwa teroris tidak boleh dikenali dari fisiknya. Pemahaman teroris itu, apa bila seseorang mengkafirkan orang lain, dan menentang pemerintah Indonesia dan mengajak berjihad versi mereka itu harus hati-hati.," ujarnya.
 
Berdasarkan riwayatnya yang pernah menjadi salah satu teroris, ia sangat antusias untuk mengajarkan faham terorisme, pada usia 17 tahun Abdurrahman Ayub sudah merantau ke Afganistan dan bergabung disana. 
 
Ia sangat–sangat memahami semua hal sedetil detailnya tentang misi, cara kerja maupun cara mereka mengajak kita. Pengalamanya inilah yang membuat Ust Abdurahman Ayub tergerak hati nutarinya untuk berjihad di jalan yang benar.
 
Uts Abdurahman Ayub menyampaikan juga kebiasaan mereka itu mengadakanya secara sembunyi-sembuyi, dengan kelompok kecil, mulai dari anak–anak sampai dewasa. Kalau bisa anak-anak muda harus bertanya, ust itu dari mana, itu harus ditanya. Kalau ada terjadi hal seperti itu baik di kos maupun di sekolah wajib di laporkan Kerahasian doktrin kekafiran ada berkelompok kelompok.
 
"Makanya saya sarankan kepada pengurus pengurus masjid untuk aktif mengadakan pengajian di masjid, sehingga anak-anak tidak belajar mengaji di luar, agar tidak terjerumus dengan paham radikalisme," pungkasnya. (R15)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index