Sebelum Meninggal, Masril Amir Muntah Darah di Teras Masjid

Sebelum Meninggal, Masril Amir Muntah Darah di Teras Masjid
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Seorang pria ditemukan tewas di teras Masjid Al Irsyad, Jalan KH Agussalim, Pekanbaru, Sabtu (19/3) sekitar pukul 07.00 WIB.
 
Menurut saksi mata, Ismail melihat korban muntah darah didekat pagar masjid. Namun, saat berjalan menuju teras masjid, korban tersungkur dan tergeletak tak sadarkan diri.
 
Tak lama kemudian, warga semakin ramai dan melaporkan ke Polsek Pekanbaru Kota.
 
Anggota Polsek Pekanbaru Kota bersama Tim Identivikasi melakukan olah TKP terhadap temuan mayat tersebut.
 
Korban tersebut diketahui bernama Masril Amir, yang sudah berusia 71 tahun. Korban ini berasal dari Pasia Tiku, Kelurahan Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam, Sumbar.
 
Setelah dilakukan visum ke RS Bhayangkara Polda Riau, pihak keluarga ditemui petugas menolak untuk di otopsi. Sedangkan jasad korban disemayamkan di kampung halamannya, Sumbar.
 
Kanit Reskrim Polsek Pekanbaru Kota, Ipda HR Pandjaitan saat dikonfirmasi membenarkan korban telah diserahkan ke pihak keluarga.
 
"Korban telah dilakukan visum luar. Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuhnya. Kita menduga korban meninggal karena sakit tua. Keluarga menolak untuk di otopsi," jelas Kanit Reskrim.
 
Adapun tindakan awal dilakukan pada penemuan mayat yakni melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Sementara warga mengaku korban seorang penderita tuna wisma dan sering tidur di masjid.
 
"Korban sebelumnya juga sudah sakit. Ditemukan warga korban meninggal di teras masjid tersebut," jelas nya.
 
Sementara itu, warga sekitaran masjid mengaku bahwa  korban menderita tuna wisma dan hanya menyambung hidup dengan mengemis.
 
"Kasihan kami lihatnya. Sudah tua, keluarganya pun tidak mampu," ujar Leni warga setempat.
 
Menurutnya, korban tersebut keseharian hanya sebagai pengemis dan sudah sangat tua. Sepulang dari ngemis, korban sehariannya tidur di masjid Al Irsyad itu.
 
Kondisi fisik korban yang sudah sangat lemah, ditambah lagi dengan biaya makan sehari-hari harus  dicarinya.
 
"Kami sering bantu korban. Kadang kami beri nasi dan uang buat makan," kata Leni kepada wartawan, Minggu (20/3) dikediamannya tidak jauh dari Masjid Al Irsyad.
 
Dikatakan Leni, korban asal Sumbar itu juga sudah cukup lama tinggal di Pekanbaru. Namun, belakangan ini korban sering sakit batuk dan mengeluarkan darah.
 
"Ya, maklum korban sudah tua. Kalau dia batuk keluar darah. Sekitar tiga tahun ada korban di Pekanbaru. Korban kesulitan menghadapi hidupnya karena tuna wisma itu," terangnya.
 
Saat ini kata Leni, jasad korban sudah dibawa keluarganya ke Sumbar untuk disemayamkan.
 
"Sore dibawa pulang ke kampung halamannya," katanya.

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index