Roni Amriel: Ekonomi Kawasan Perkotaan Pekanbaru Masih Lemah

Roni Amriel: Ekonomi Kawasan Perkotaan Pekanbaru Masih Lemah
Roni Amriel

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Ternyata, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, belum sepenuhnya melakukan pemerataan ekonomi di kawasan perkotaan. Pembinaan terhadap bantuan bagi ekonomi lemah masih belum terukur.

 
“Pembangunan ekonomi di kawasan daerah perkotaan, sepertinya masih perlu perhatian lebih dari pemerintah. Seperti perhatian untuk kelompok sosial majelis taklim, kesehatan di bidang posyandu bagi balita dan lansia, badan sosial, usaha mikro UMKM dan kelompok kepemudaan di bidang olahraga, ini perlu pembenahan,” kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel SH, usai melakukan reses di dua kecamatan yakni di Kecamatan Senapelan, Kecamatan Limapuluh, Kamis, 31 Maret 2016.
 
Selain itu, reses yang dilakukan politisi Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) I ini, masih menampung aspirasi masyarakat soal kebutuhan infrastuktur, seperti perbaikan sarana jalan, drainase, serta fasilitas pendukung lainnya.
 
“Disejumlah pemukiman warga, infrastruktur saat ini dibutuhkan revitalisasi. Yang lebih dominan itu adalah pemerhatian pembinaan masyarakat ekonomi lemah. Dan program itulah yang lebih banyak diminta dihasil reses,” ucapnya.
 
Keberadaan masyarakat di wilayah perkotaan, masih banyak terlihat dibawah standar garis kemiskinan. Perlu perhatian dari pemerintah dalam hal tersebut. Seperti halnya bantuan mengenai usaha mikro, dimana membutuhkan empat sistem yang perlu perhatian, yakni modal, pelatihan, bentuk usaha serta pemasaran.
 
“Program pembinaan tersebut bisa meliputi program pelatihan, dan yang terpenting pemasaran. Ini perlu serius,” sebutnya.
 
Selain itu, Roni menyebutkan bahwa kebutuhan sekolah juga menjadi perhatian. Dikatakannya bahwa di daerah perkotaan seperti di Kecamatan Senapelan, masyarakat meminta agar kawasan penerimaan murid lebih diperluas.
 
“Biasanya warga tempatan diterima bila berada di radius 500 meter, kini warga meminta lebih, karena kesulitan untuk memasukan anak tempatan ketika mendaftar masuk sekolah, ini juga masih menjadi persoalan,” pungkasnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index