Wako Dumai Berharap Hasil UN Tiga Besar di Riau

Wako Dumai Berharap Hasil UN Tiga Besar di Riau
Zul AS

DUMAI (RIAUSKY.COM) - Pelaksanaan hari pertama ujian nasional tingkat SMA sederajat di Kota Dumai ditinjau Wali Kota Zulkifli AS ke sejumlah sekolah, yaitu SMAN 2, SMKN 2 dan MAN Dumai, Senin 4 April 2016.

 
Dalam peninjauan yang dilakukan diluar ruang kelas ujian ini, Zul AS berharap hasil pelaksanaan UN di Dumai bisa mendongkrak prestasi ke tiga besar atau mampu mempertahankan di urutan lima  di Provinsi Riau.
 
"Peserta ujian diharapkan mampu menjawab soalan dengan baik dan menguasai sistem teknologi untuk yang menjalani ujian berbasis komputer," kata Zul AS.
 
Dijelaskan dia, pelaksanaan UN SMA di sejumlah sekolah digelar secara elektronik diharapkan bisa menekan potensi kecurangan yang kerap menjadi isu tahunan dewasa ini.Harapannya semoga bisa berjalan lancar, bisa lulus semua, dan pengawasan juga sudah sesuai protap.
 
Ditambah lagi dengan jenis soal yang berbeda pada setiap siswa maka indikasi kecurangan bisa sangat diminimalisir.Menurut dia, ini menujukkan bahwa Dumai telah siap menerima kemajuan teknologi di bidang pendidikan, dan semoga tahun depan dapat menambah sekolah yang melaksanakan ujian sistem CBT tersebut.
 
Dalam sistem ujian CBT atau UNBK ini para siswa hanya diberikan waktu selama dua jam dalam mengerjakan soal UN ini, dan secara otomatis setelah dua jam Komputer akan mati. Penilaian juga secara otomatis dilakukan oleh sistem server yang ada di komputer tersebut.
 
Kota Dumai sendiri menjadi salah satu Kota dari seluruh Provinsi Riau yang sekolah nya menggunakan sistem CBT atau UNBK ini, yakni ada 12 sekolah yakni tujuh SMK yaitu SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMK Erna dan SMK Taruna Persada. Serta lima SMA yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN Binsus, SMAS Santo Tarcisius, dan SMAS YKPP.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai Syaari menyebutkan, dari keseluruhan siswa yang mengikuti UN hari ini ada tiga orang siswa yang tidak dapat mengikuti proses ujian dan dapat dipastikan akan mengulang di tahun depan dikarenakan sudah tidak mengikuti proses mulai dari ujian praktek sekolah.
 
"Mereka yang tidak mengikuti ujian hari ini telah dipastikan dan dikonfirmasi kangsung kepada orang tua masing-masing bahwa anak tersebut akan mengulang di tahun depan," ujarnya.
 
Terkait pemakaian perangkat komputer dalam UN, pemerintah telah berkoordinasi langsung dengan PLN pusat hingga daerah, untuk tidak memadamkan aliran listrik pada sekolah yang sedang melaksanakan ujian."Tetapi untuk sekolah yang melaksanakan sistem CBT ini telah kita antisipasi dengan cara mempersiapkan genset," jelasnya. (R02/MCR)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index