PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Riau menyatakan, saat ini pecandu narkoba di wilayahnya sudah sangat mengkawatirkan. Diperkirakan 100 ribu warga dari populasi 6,3 juta sudah kencanduan narkoba.
"Dari 12 kabupaten dan kota, diperkirakan sudah 100 ribu orang pengguna dan bandar narkoba," ucap Kepala BNN Riau Kombes Ali Pranaka.
Kemiskinan, sebut dia, adalah salah satu faktor mengapa warga Riau berbisnis narkoba. Hal itu juga memicu pengonsumsi barang haram tersebut terus meningkat.
"Saat ini banyak kantong-kantong kemiskinan di Riau. Karena banyak pengangguran langkah yang singkat dan mendapat uang dengan mudah adalah jadi pengedar,” ujar Ali.
“Kita lihat memang Pemda di Riau kurang peduli dengan adanya kasus narkoba sehingga di beberapa wilayah ada ditemukan kampung narkoba. Jika pemda peduli, tentu masalah narkoba di Riau tidak sepelik ini. Pemda kan punya data termasuk dana untuk pencegahan narkoba," tambahnya.
Selain itu, faktor lain dari peredaraan narkoba di Riau adalah gagalnya semua instutusi untuk mencegah narkoba masuk ke Riau.
"Propinsi Riau merupakan daerah yang berdekatan dengan dua negara tetangga (Malaysia dan Singapura). Kebanyakan narkoba terutama jenis sabu itu diselundupkan dari negara tetangga. Baik dari udara maupun perairan,” tutur Ali.
“Polisi, TNI, termasuk BNN saya nilai gagal untuk mencegah masuknya narkoba ke Riau. Tapi kita tidak boleh menyerah terhadap jaringan narkoba," tandasnya. (R02/OKZ)
Listrik Indonesia
