Sekolah Mutiara Harapan Gelar Internasional Day

Sekolah Mutiara Harapan Gelar Internasional Day
Kegiatan International Day 2016 di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan

PANGKALANKERINCI (RIAUSKY.COM) – Mengenakan aneka kostum khas dari berbagai negara dunia, ratusan siswa Sekolah Mutiara Harapan Pangkalan Kerinci, mulai Sekolah Dasar (SD) hingga siswa Sekelah Menengah Atas (SMA) Jumat (8/4) pagi tampak dengan ceria mengikuti kegiatan International Day 2016 di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

 
Dengan kostum nasional dan tradisional dari Indonesia, India, Filipina, Autralia, Afrika Selatan, Brazil, Kanada, Selandia Baru dan beberapa Negara lainnya para siswa tampil membawakan tarian dan nyanyian dari masing masing Negara tersebut. 
 
Tidak hanya diatas panggung, di lorong-lorong sekolah pun juga tertata meja-meja yang menyajikan aneka makanan dan produk produk khas dari Negara-Negara yang juga merupakan asal dari sebagian siswa ekspatriat yang bersekolah di Sekolah Internasional dibawah Yayasan Pendidikan Mutiara Harapan, yang dibentuk oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk anak anak karyawan nasional maupun internasional yang berkerja di perusahaan Pulp dan Kertas ini.
 
Tidak ketinggalan para guru guru dan orang tua siswa pun turut berpartisipasi, seperti memakai pakaian yang sama dengan anak mereka hingga turut serta dalam tarian khas koboi dari Amerika Selatan bersama para siswa.
 
Kepala Sekolah SD Mutiara Harapan Lei Suang  mengatakan acara tersebut digelar untuk merayakan perbedaan, agar para siswa dapat belajar menghargai perbedaan dan menghormati keberagaman diantara mereka. Sebab, siswa yang belajar di sekolah berstandar Internasional tersebut tidak hanya warga negara  Indonesia saja, tetapi juga warga  negara lain.
 
“Para siswa yang belajar disini berasal dari 15 negara diantaranya Canada, India, Amerika Serikat, hingga Indonesia. Dari bahasa hingga budaya mereka pasti berbeda. Lewat acara ini kami mengajak mereka untuk tidak mempermasalahkan perbedaan, tetapi menghormati dan menghargainya,” tuturnya.
 
Setelah tampil, pukul 11.30 para siswa masuk kembali ke kelas untuk mendapatkan berbagai informasi ke 15 negara tersebut. Tujuannya, supaya mereka tidak hanya mengenal suatu negara dan benderanya, tetapi juga budaya hingga tokoh-tokoh di negara-negara tersebut.
 
Dikursi penonton, duduk para orang tua siswa, salah satunya Rilla Azita. Ia antusias memotret para siswa yang tampil, karena  acara tersebut satu kali setahun tahun diadakan oleh sekolah. Menurutnya,  perayaan International Day ini salah satu bentuk pengajaran kepada siswa untuk mengenal lebih banyak kebudayaan di dunia.
 
“Kami juga bisa belajar dan melihat kebudayaan dari negara lain. Acara yang sangat bagus untuk anak-anak dan orang tua. Selain itu acara ini juga menjadi ajang silahturrahmi dengan guru dan orang tua lainnya,” tuturnya.
 
Sementara itu, Archi, siswa kelas 10 SMA Mutiara Harapan mengaku senang dengan adanya acara ini. Pasalnya,  teman-temannya yang bukan berasal dari Indonesia dapat belajar kebudayaan negaranya.  Selain itu, ia berpendapat kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai wadah bagi para siswa untuk menunjukkan bakat.
 
“Acara ini seperti melihat kebudayaan berbagai negara dalam satu panggung. Kami jadi belajar banyak dan tampil di depan orang tua kami,” tutupnya. (RLS)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index