Tak Buka Penjaringan, Ini Cara Partai Golkar Jaring Balon Walikota Pekanbaru

Tak Buka Penjaringan, Ini Cara Partai Golkar Jaring Balon Walikota Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Ketua DPD II Partai Golkar (PG) Kota Pekanbaru, Erizal Muluk mengatakan, setiap Pimpinan Kecamatan (PK) diminta mengajukan dua orang nama Bakal Calon (Balon) dalam menghadapi Pemilihan Walikota (Pilwako) di kota Pekanbaru tahun 2017 mendatang, begitu juga dengan organisasi masyarakat (ormas) yang ada di PG.

 
Penegasan itu, sebutnya sesuai dengan petunjuk Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) 01 2015 tentang tata cara penjaringan balon di Pilwako 2017 untuk PG Pekanbaru.
 
“Setelah masing-masing PK mengajukan 2 orang nama yang di usung begitu juga dengan pengajuan ormas, nanti DPD I melakukan verifikasi dan memilih 5 nama calon potensial sehingga nama calon terpilih ini diajukan ke DPD I Provinsi Riau,” kata Erizal, kepada wartawan, dalam pelaksanaan rapat koordinasi persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) PG Kota Pekanbaru tahun 2017.
 
Setelah 5 nama yang diajukan itu masuk ke DPD I PG Provinsi Riau, DPD I PG akan memilih satu dari 5 orang tersebut untuk bertarung dalam Pilwako Kota Pekanbaru. 
 
“Nama yang terpilih nanti dipastikan telah sesuai dengan keinginan dari DPD I Riau pastinya,” ujarnya.
 
Ditanya mengapa PG Golkar Pekanbaru tidak melakukan penjaringan secara umum sebagaimana yang dilakukan partai lainnya, Anggota DPRD Provinsi Riau tersebut menyebut bahwa penjaringan itu tetap dilakukan, namun PG melakukan melalui PK masing-masing. Sebab, mereka (PK,red) yang tahu penduduk di daerah domisilinya.
 
“Merekalah (PK) yang lebih tahu, apakah itu berasal PG, tokoh atau kader lain mereka yang lebih tahu. PK yang punya Pekanbaru, dia yang lebih mengetahui calon mana yang potensial di daerahnya,” ujarnya.
 
Terhadap calon lain yang ikut dalam penjaringan PG, Erizal mengungkapkan bahwa bisa saja calon tersebut nantinya masuk dan diberi formulir penjaringan kepada PG yang nanti hasilnya akan diplenokan.
 
“Siapa saja bisa masuk, bisa saja nanti keluar nama diluar partai golkar, yang terpenting asal di usulkan PK, ormas dan organisasi. Kalau tidak diusulkan, bisa saja kami yang mengusulkan yang jelas kita mencari kader potensial. Dan kita minta supaya penjaringan ini dilakukan secara transparan,” pungkasnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index