Kisruh Penumpukan Sampah Dikelola PT MIG

Fikri: Kok Perusahaan Minim Financial Bisa Menang Lelang?

Fikri: Kok Perusahaan Minim Financial Bisa Menang Lelang?
Fikri Wahyudi Hamdani

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Kisruh penumpukan sampah yang terjadi di Kota Pekanbaru, hingga saat ini belum terselesaikan dengan baik. Akibatnya, PT Multi Inti Guna (MIG) sebagai pihak pemenang tender dalam pengelolaan sampah multiyears tersebut, menuai kecaman dari berbagai pihak.

 
Kecaman itu menyusul aksi mogok massal yang dilakukan pasukan kuning, beberapa waktu yang lalu dimana, belum menerima gaji selama 2 bulan.
 
Tidak itu saja, kalangan legislatif bahkan menuding ada beberapa syarat yang belum terpenuhi saat proses lelang yang dimenangkan oleh PT MIG dalam pengelolaan sampah di 8 Kecamatan.
 
“Kok perusahaan minim financial bisa menang lelang. Saya yakin, saat pelelangan ada beberapa syarat yang mungkin ditiadakan oleh PT MIG. Karena syarat mengambil pelelangan salah satunya harus mampu dari segi financial,” kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PPP PKS NasDem DPRD Kota Pekanbaru, Fikri Wahyudi Hamdani, kepada riausky.com, Senin, 11 April 2016.
 
Tidak itu saja, politisi dari Partai NasDem tersebut juga melihat progres kinerja dari PT MIG sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan selama 5 bulan bekerja melalui pengawasan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru dalam mengelola sampah di 8 kecamatan.
 
“Kinerja mereka (PT MIG) patut kita pertanyakan. Apakah mereka sanggup bekerja? Kalau tidak sanggup kita minta Pemko Pekanbaru melaui DKP segera melakukan evaluasi, daripada persoalan ini terus berlarut-larut,” paparnya.
 
Evaluasi yang dimaksudnya adalah mencari calon pengganti dari PT MIG dalam pengelolaan sampah saat ini. Dimana, informasi yang sudah berkembang, sudah mendapat Surat Peringatan (SP) II sehingga perlu dibuat kembali SP III dengan mencari pengganti pengelolaan untuk dilelang kembali.
 
“Teknis pergantian pengelolaan dari pihak ketiga ini perlu dicari tahu, apakah bisa digantikan atau tidak, kalau bisa diganti pengelolaannya lebih baik digantikan saja. Karena sampah sampai saat ini sudah menumpuk dimana-mana,” pintanya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index