Asap di Sumatera

Perusahaan Malaysia dan Singapura Terindikasi Ikut Membakar

Perusahaan Malaysia dan Singapura Terindikasi Ikut Membakar

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Meski telah mengembalikan sejumlah warganya ke Malaysia karena musibah kabut asap, namun, bukan berarti tidak ada keterlibatan pelaku usaha dari negeri jiran Malaysia dan Singapura terhadap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.

beberapa perusahaan yang ditengarai ikut memberi kontribusi terhadap kebakaran hutan dan lahan juga diduga kuat juga mempunyai asupan modal dari negeri jiran Malaysia dan Singapura.
 
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kepada wartawan menyebutkan, ada indikasi perusahaan asing juga membakar lahan. ''untuk perusahaan Malaysia, sudah kita kantongi. Untuk Singapura, sedang kita telusuri,'' sebut Siti Nurbaya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

''Untuk di Riau, dari data yang masuk, ada 30 perusahaan yang sedang dalam proses penyelidikan lapangan. kita sedang kembangkan. Tapi, secara umum, dari kebakaran di Sumatera, ada keterlibatan perusahaan dari Malaysia. Itu sudah kita selidiki,'' sebut Siti lagi.

“Masak enggak ada sih yang dari Singapura, tapi nantilah, kami enggak boleh asal bilang, harus punya betul-betul berita acaranya dulu,” ungkap Siti.


“Itu termasuk yang di 27 perusahaan di catatan saya. Waktu saya diskusi, itu ada hubungannya dengan yang di Jambi,” ujarnya waktu itu.

 Siti juga menyebutkan, pihaknya juga sudah menemukan data kalau ada perusahaan yang arealnya terbakar cukup parah, yakni mencapai 7.000 hektare. Masuk kriteria perusahaan besar juga. Namun pihaknya belum ingin membuka terlalu jauh sebelum bisa mengumpulkan data untuk pemberkasan dan mengambil tindakan hukum.

''Untuk tindakan hukum perlu pendalaman kasus. Kami mesti siapkan administrasinya, jadi berita acaranya disiapkan, justifikasinya disiapkan. Itu sekarang lagi di kumpulkan,” ungkap Siti.

Permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Sumater a dan Riau khususnya, selama ini sering dikambing hitamkan dilakukan oleh masyarakat atau petani kecil. Padahal, data yang disampaikan oleh Jikalahari, lebvih dari 51 persen kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau dilakukan oleh pelaku usaha besar baik pemehang konsesi untuk Hutan Tanaman Industri maupun perkebunan.

Sebagai perbandingan, pada kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau pada tahun 2013, sebvagaimana dihimpun dari Bharatanews,  Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, mensinyalir penyebab kebakaran hutan di Riau adalah pembakaran lahan yang dilakukan 14 perusahaan, delapan diantaranya perusahaan milik warga Malaysia. Yakni, PT LIH, PT BRS, PT TMP, PT ULD, PT AP, PT JJP, PT MGI, dan PT MAL.(R01)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index