Atas Nama Pemprov Riau, Andi Rachman Minta Maaf Dihadapan Ribuan Mahasiswa

Atas Nama Pemprov Riau, Andi Rachman  Minta Maaf Dihadapan Ribuan Mahasiswa
Plt Gubernur Riau Andi Rachman menyampaikan permohonan maaf atas aksi pemukulan terhadap mahasiswa.
 
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau akhirnya menyepakati permintaan mahasiswa untuk memproses tuntutan mahasiswa terkait pemberhentian oknum pejabat bermasalah dalam kasus pemukulan mahasiswa Universitas Riau di gedung DPRD Riau beberapa waktu lalu.
 
Di depan ribuan massa aksi demo gabungan mahasiswa se-Provinsi Riau, Plt. Gubri Arsyad Juliandi Rachman menyetujui untuk memproses segera usulan penonaktifan oknum pejabat yang diduga melakukan penganiayaan sebelum diambil langkah pemberhentian dari jabatan.
 
''Mohon, sama-sama kita mentaati hukum. Saya harus berpijak pada hukum, anda mahasiswa juga memahami hukum. Saya sepakat, namun minta waktu untuk segera kita lakukan penonaktifan,'' ungkap Andi Rachman.
 
Awalnya, para mahasiswa yang jumlahnya ribuan dan berasal dari berbagai kampus di Riau, seperti Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Islam Riau, Univeristas Lancang Kuning, Univeristas Muhammadiyah Riau dan beberapa kampus lainnya menuntut agar Plt. Gubernur memecat oknum, khususnya pelaku pemukulan saat itu juga. 
''Pecat...Pecat...Pecat...bawa dia kesini, hadapi kami...'' ungkap mahasiswa dalam orasinya.
 
Terkait permintaan tersebut, Plt Gubri yang saat itu didampingi Asisten I Tata pemerintahan, Ahmadsyah Harrofie dan aparat kepolisian pun menyebutkan kalau untuk itu dia butuh waktu. ''Saya tak bisa memutuskan begitu saja, saya harus mengikuti prosedur yang ada untuk membuat keputusan seperti itu. Untuk itu, saya butuh waktu satu minggu,'' kata Andi Rachman.
 
Mendapati jawaban tersebut, mahasiswa pun sempat ribut dan menuntut Plt. Gubri tidak bermain-main. ''Kalau mereka bisa pukul, kenapa Gubernur tidak berani memutuskan untuk memberhentikan segera,'' ungkap salah seorang demonstran.
 
Pada akhirnya, sempat terjadi diskusi hingga disepakati untuk mengambil tindakan penonaktifan sementara segera terhadap oknum yang terlibat aksi pemukulan sebelum kemudian diambil langkah pemberhentian dari jabatan.
 
Aksi demo yang dikawal ratusan aparat Sabhara serta puluhan personel Brimob Polda Riau tersebut awalnya diperkirakan bakal ricuh karena amarah mahasiswa. Namun, sepanjang demo, aksi massa berlangsung tertib.
 
Plt. Gubri juga menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh mahasiswa atas tindak pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pegawai di lingkungan Pemprov tersebut dan berharap ke depan, tidak ada lagi persoalan seperti ini. 
 
''Tadi saya sudah bertemu dengan Fauzi dan saya mohon maaf atas permasalahan ini. Saya baca berita, saya tahu ini akan menimbulkan ketidaksenangan, tapi semalam saya harus ke jakarta. Tadi saya sudah bertemu Fauzi dan atas nama pemprov Riau, saya mohon maaf,'' jelas Andi.
 
Setelah hampir dua jam melakukan aksi, menjelang petang, mahasiswa pun membubarkan diri sembari meminta Plt. Gubri konsisten dalam menjalankan janji yang diucapkan. 
 
''Semoga hal seperti ini tidak cuma janji saja, Pak Gubernur,'' ungkap sejumlah mahasiswa sebelum bubar.(R11)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index