GEREBEK PROSTITUSI di Petak 14, Sedang Ditindih, Wanitanya Loncat Sambil Pakai Celana Dalam

GEREBEK PROSTITUSI di Petak 14, Sedang Ditindih, Wanitanya Loncat Sambil Pakai Celana Dalam
Ilustrasi prostitusi.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pernah dengar nama Petak 14? pastinya banyak warga Kota Pekanbaru yang tidak tahu nama tempat tersebut dan apa yang ada di sana.
 
Ahad, 17 April 2016, puluhan aparat kepolisian menggerebek tempat yang terletak di Jalan Arjuna, Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru tersebut. Sebuah tontonan yang mencengangkan, ternyata rumah tersebut, aparat kepolisian menggiring puluhan muda-mudi yang sedang asyik masygul bersama pasangannya.
 
Ternyata, kawasan tersebut adalah lokasi 'kumpul-kumpul bebas dan prostitusi baru di Kota Pekanbaru. Puluhan personil Sabhara Polda Riau berseragam lengkap pun menggeledah tempat yang diduga kerap dikunjungi premanisme itu dalam rangka Operasi Bina Kusuma Siak 2016 ini.
 
Informasi yang dirangkum, Senin, 18 April 2016, sekitar pukul 21.00 WIB, petugas tiba di lokasi yang bernama rumah petak 14  dan langsung menjaga pintu gerbang tempat panti pijat ini. Tak sedikit muda-mudi yang ditemukan dalam rumah tersebut. Tampak wanita dan lelaki sedang bersamaan.
 
Melihat polisi yang sudah masuk ke dalam, seluruh pengunjung tampak kaget dan ketakutan. Beberapa kamar berisi lelaki dan yang sedang 'bermanja-manja' dengan pekerja pijat tersebut.
 
Bahkan ditemukan sebuah kamar sepasang muda-mudi diduga sedang melakukan pemuasan Syahwat dan digerebek petugas. Namun, si wanita itu terbirit-birit melarikan diri dari pintu belakang hanya  mengenakan pakaian dalam.
 
Sementara, petugas berhasil mengamankan  36 orang lelaki  dan perempuan terdiri 21 wanita dan 15 pria.
 
Selain dari wanita berusia 25-30 tahun, ditemukan dua orang gadis dibawah umur yang tergolong masih belia.
 
Wanita dan lelaki hidung belang  dibawa ke kantor Ditreskrimum Polda Riau malam itu guna dilakukan pendataan.
 
Sementara, dari seluruh jumlah wanita yang diamankan dua diantaranya adalah bertindak sebagai mami. Keduanya berinisial Di (34) asal Sumbar, dan SZ (36) asal Indramayu, Bandung.
 
Kata kedua mami ini, tarif sekali kencan dengan 'anak asuh' nya berkisar Antara Rp100 ribu, hingga Rp250 ribu. "Tarif beda. Tergantung cewek yang melayani tamu," katanya.
 
Wadan Satgas III Operasi Bina Kusuma Polda Riau Kompol Yohanies menjelaskan Bahwa razia kali ini untuk mencegah perilaku premanisme yang kerap mengunjungi tempat yang diduga prostitusi.
 
Lantaran dibanjiri laporan masyarakat, yang sudah resah dengan aktifitas panti pijat ini. Maka dari itu, polisi melakukan penertiba sebab tempat seperti ini kerap terjadinya tidak kriminalitas.
 
"Kita menindaklanjuti laporan masyarakat yang resah selama ini. Terbukti kita temukan wanita dan lelaki bersamaan didalam rumah yang kita grebek," terang Yohanies.
 
Dikatakannya, dari lelaki dan wanita yang diamankan ini dilakukan pendataan dan perjanjian agar tidak mengulangi kegiata serupa.
 
Sementara dua gadis dibawah umur diserahkan ke Dinas Sosial guna untuk diberikan pengarahan dan pengawasan.
 
''Razia ini akan kita lanjutkan, dengan sasaran menjaring preman," tegasnya. (R23)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index