Ini Makna Hari Kartini Menurut Wali Kota Firdaus

Ini Makna Hari Kartini Menurut Wali Kota Firdaus
Dr Firdaus ST MT

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Kartini adalah sosok wanita yang menjadi panutan bagi srikandi generasi penerus bangsa Indonesia. 

 
Perjuangan perempuan Indonesia bukanlah perjalanan yang mudah untuk dia tempuh sehingga perempuan Indonesia mendapatkan satu tempat dalam kehidupan agar tidak mudah dilecehkan, dipandang sebelah mata dan dianggap hanya sebagai bunga rumah saja, namun berkat perjuangan beliau, perempuan dapat satu tempat yang bisa bermartabat dalam kehidupan ini dan setara dengan kehidupan kaum pria namun tetap tidak mengacuhkan peranya dalam keluarga.
 
Sosok Kartini pun dikenang Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT sebagai perempuan yang telah memperjuangkan hak-haknya pada jaman penjajahan kolonial.  
 
Dengan hadirnya Kartini, maka perempuan indonesia dapat pula berprestasi, dapat pula berdiri sama seperti kaum pria dan dapat menjadikan diri sebagai panutan dalam sebuah keluarga sehingga garis keturunanya menjadi masa depan yang lebih baik.
 
"Kartini salah satu sosok perempuan dan ibu yang telah memperjuangkan hak para perempuan. Untuk itu, dengan peringatan hari kartini, saya sebagai Wali Kota Pekanbaru mengucapkan terima kasih dan bangga dengan perjuangan Kartini," kata Dr H Firdaus ST MT, pada Kamis, 21 April 2016
 
Menurut Wali Kota Pekanbaru, perempuan saat ini lebih leluasa dibandingkan pada zaman yang belum ada kebijakan yang datang dari seorang kartini. Perempuan menjadi bermartabat tinggi dibandingkan masa sebelum kartini ada, namun setelah semua menjadi lebih baik, sikap yang kartini berikan kepada kaum wanita dengan nilai yang baik menjadi buruk pada ketika kartini telah tiada.
 
"Banyak mereka yang leluasa mengatasnama peran kartini seperti itu dan ini sehingga wanita berhak melakukanya dan wanita lebih mengutamakan karirnya namun melupakan dirinya sebagai seorang perempuan dan ini jelas dari ajaran yang dilakukan oelh kartini," ujarnya.
 
Banyak cerminan perempuan zaman sekarang yang melupakan ajaran kartini dan lihatlah pergaulan mereka dan pakaian yang mereka pakai tak seperti apa yang kartini lakukan, bukan harus pakai kebaya juga, namun ciri seorang perempuan yang memiliki harga diri salah satunya dengan berpakaian sopan.
 
"Kartini semakin hari, bagi kaum perempuan mungkin hanya akan ingat jika mereka ingat kebaya saja dan kain, namun kartini tidak pernah mengajarkan mereka seperti itu, karena hadirnya dia untuk membuat kaum perempuan terangkat dari keterpurukan bukan malah dibuat buruk lagi seperti saat ini yang banyak dari kaum perempuan yang telah menyalahkan ajaran kartini," ungkap orang nomor satu di Pekanbaru ini.
 
Dilanjutkan Firdaus, betapa sedihnya Ibu Kita kartini disana jika apa yang telah dilakukan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan utuk bisa perempuan indonesia menjadi perempuan yang berprestasi, berilmu dan tetap pada posisinya sebagai perempuan yang memiliki sopan santun, Akhlak mulai dan berbakti kepada keluarga dan nusa dan bangsa.
 
"Perempuan didalam ajaran islam mendapatkan posisi yang sangat mulia. Perempuan atau wanita adalah tiang Negara. Kalau wanitanya baik, insyaallah negara akan baik. Tapi kalau perempuannya tak baik, maka tunggulah masa kehancuran itu," tutupnya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index