Wali Kota Didesak untuk Tidak Melegalkan Bisnis Jual Beli Seragam di Sekolah

Wali Kota Didesak untuk Tidak Melegalkan Bisnis Jual Beli Seragam di Sekolah
Ilustrasi Demo terkait pungutan biaya sekolah.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Menjelang Penerimaan Siswa Baru (PSB) di Kota Pekanbaru, banyak terjadi tindakan yang tidak manusiawi seperti bisnis jual beli seragam sekolah kepada murid baru melalui para orang tua/wali murid. Tindakan ini mendapat kritikan dari kalangan legislatif.
 
“SDM dan akhlak guru ini harus ditingkatkan. Pemerintah jangan membebani masyarakat meminta nominal tertentu untuk bisnis pengadaan baju sekolah. Biarkan saja masyarakat membeli sendiri,” kata Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sahril, kepada riausky.com, saat ditemui di DPRD Kota Pekanbaru, Selasa, 3 Mei 2016.
 
Persoalan itu menurutnya sangat vital. Sebab, di zaman ekonomi yang saat ini sedang sulit, banyak orang tua yang tidak mampu karena situasi tersebut selalu dimanfaatkan saat memasuki ajaran tahun baru sekolah.
 
“Jangan dipaksa orang beli. Biarkan saja dicari sendiri (baju seragam,red) itu. Tinggal bagaimana pemerintah memberitahu kepada orang tua/wali murid contoh-contoh baju dan warna baju yang ingin dibuat. Yang itu disosialisasikan,” ucapnya.
 
DPRD Pekanbaru, sebutnya, berencana akan menambah alokasi untuk pendidikan di Kota Pekanbaru melalui APBD kedepan. Agar, kualitas pendidikan murah berkualitas tercapai.
 
“Bila memang ada anggaran nantinya, kita akan tambah di APBD Perubahan 2016. Kita jangan gara-gara hal yang tidak penting itu (jual beli baju disekolah,red) anak bangsa ini tidak bisa menikmati pendidikan,” tegasnya.
 
Begitu juga soal fasilitas dan infrastruktur sekolah yang belum memadai saat ini, pihaknya berencana akan melakukan perbaikan juga dengan mengalokasikannya melalui APBD.
 
“Kita tambah (anggarannya) agar fasilitas itu menjadi baik. Agar para murid nyaman belajar,” terangnya.
 
Soal adanya dana bos yang sampai saat ini belum jelas, dia meminta agar manfaat dana bos itu jangan dijadikan alat azaz manfaat oleh sejumlah oknum untuk kegiatan-kegiatan yang tidak penting.
 
“Dana bos itu murni diperuntukkan bagi siswa dan perbaikan kualitas pendidikan di kota pekanbaru. Jangan disalahgunakan,” pintanya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index