Jelang Ramadhan, Gepeng Mulai Ramaikan Kota Pekanbaru

Jelang Ramadhan, Gepeng Mulai Ramaikan Kota Pekanbaru
Aidil Amri
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Menjelang memasuki Ramadan, keberadaan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) di Kota Pekanbaru, mulai menyebar di beberapa titik. Ironisnya, tidak ada penanganan serius Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, untuk melakukan razia.
 
Dari pantauan, Selasa, 17 Mei 2016 sekitar pukul 14.00 WIB. Terlihat, di persimpangan traffic light Jalan Sultan Syarif Kasim dan Jalan Sisingamangaraja, Aksi meminta-minta oleh gepeng semakin leluasa. Tidak hanya disitu saja, di persimpangan traffic light arah Mall SKA juga terlihat gepeng yang masih anak-anak dengan menadahkan tangan meminta-minta kepada pengendara.
 
Atas hal itu, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri, mendesak Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP Kota Pekanbaru, menggelar razia rutin dititik yang selalu menjadi lahan para gepeng meminta minta. Sebab, keberadaan gepeng sangat meresahkan pengguna jalan terutama pengendara lalu lintas.
 
“Jangan gara-gara ada gepeng ini, icon pekanbaru menjadi buruk. Dinas terkait harus tertibkan itu. Gepeng itu bukan warga Pekanbaru. Tertibkan mereka (gepeng) sesuai Perda,” tegas Aidil.
 
Senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi III lainnya, Jhon Romi Sinaga. Dia meminta dinas sosial melaksanakan tugasnya dengan baik dengan melakukan razia terhadap gepeng. Sebab, tidak lama lagi umat muslim akan menjalankan ibadah di bulan ramadan.
 
“Gepeng ini kalau tidak ditertibkan akan semakin banyak. Karena ini dilakukan oleh sindikat. Kita minta benar-benar ada penanganan lebih seriuslah,” pintanya.
 
Belum lama ini, Pemko Pekanbaru membatalkan pembangunan rumah singgah di tahun 2016 untuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau gepeng dan sejenisnya. Kondisi ini terjadi karena APBD Pekanbaru sebesar 3,1 triliun sekitar Rp800 miliar digunakan untuk kegiatan Multiyears. Rumah singgah rencananya akan dibangun diatas lahan 3 hektar yang berlokasi di Palas, Rumbai. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index