Persaingan Harga Antar Pedagang, Omset Turun Sampai Rp1 juta, Ini Curhat Mereka...

Persaingan Harga Antar Pedagang, Omset Turun Sampai Rp1 juta, Ini Curhat  Mereka...
Ilustrasi jual beli barang kebutuhan harian untuk makan.
 
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Naiknya harga bahan pokok di pasar menjelang masuknya bulan Ramadhan diakui pedagang karena ketatnya persaingan jual beli dengan para pedagang di pasar kaget.
 
Pedagang mengaku, jual beli akhir-akhir ini sepi bahkan omset menurun secara drastis. Biasanya omset perhari mencapai Rp2,5 Juta perhari, kini hanya menjadi Rp1,5 Juta perhari.
 
“Ini karena adanya persaingan dengan pasar kaget. Memang ada kebutuhan pokok yang naik dan ada sebagian lagi yang tidak naik,” kata salah seorang pedagang pasar kodim, ujang, kepada riausky.com, Kamis, 19 Mei 2016.
 
Adapun bahan pokok yang naik adalah Bawang merah yang biasanya dijual Rp26 Ribu Perkilo kini menjadi Rp31 ribu hingga Rp32 Ribu Perkilo, termasuk juga harga bawang putih.
 
Sedangkan harga cabe merah masih stabil yakni dengan harga Rp20 Ribu perkilonya. Untuk harga bahan sayuran, seperti kentang, kol dan sebagainya naik dari Rp2000 hingga Rp3000. Sayur sawi yang harga sebelumnya Rp5000 kini menjadi Rp10 ribu.
 
Naiknya harga sayur-sayuran tersebut tidak diketahui secara pasti. Namun, dari informasi yang didapatkan, Provinsi Sumatera Barat sebagai pemasok kebutuhan pokok mengalami gagal panen sehingga bahan pokok mengalami kenaikan secara signifikan.
 
“Memang setiap tahun apalagi jelang ramadan harga bahan pokok naik terus dan setelah seminggu ramadan biasanya stabil. Kalau ditanya kenapa naik saya tidak tahu,” cerita ujang.
 
Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Hj Yurni meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, lebih ketat mengawasi dan menindaklanjuti kenaikan harga bahan pokok di pasar saat ini. Dia khawatir, kenaikan itu dikarenakan adanya oknum yang bermain dengan menyimpan persedian bahan pokok di gudang-gudang untuk dijual menjelang ramadan.
 
“Alasan gagal panen akibat banjir atau gagal panen kita sebut faktor alam, alasan tersebut bisa kita terima, tetapi kalau alasan bersaing dengan pasar kaget, itu yang tidak bisa saya terima,” terangnya.
 
Naiknya harga bahan pokok setiap tahun khususnya menjelang ramadan, menurut politisi PAN itu, sepertinya sudah menjadi tradisi setiap tahun. Meski begitu, dia mendesak fungsi kontrol dari Disperindag Kota Pekanbaru harus selalu dilakukan secara rutin.
 
“Jangan mengawasi harga barang begitu saja. Awasi dan kontrol, kenapa mengalami kenaikan,” pungkasnya. (R04)

Listrik Indonesia

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index