Babinkamtibnas dan MPA: Jangan Bakar Lahan Lagi

Babinkamtibnas dan MPA:  Jangan Bakar Lahan Lagi
Manager Program Fire Free Village, Sailal Arimi mensosialiasikan program Desa Bebas Api dalam acara pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang diselenggarakan PT RAPP di Kantor Kecamatan Pelalawan, Riau, Kamis, 19 Mei 2016 lalu.
PELALAWAN (RIAUSKY.COM)– Barangkali tak banyak yang tahu kesulitan memadamkan api di lahan yang terbakar. Harus bolak-balik ke lokasi selama tiga hari dan berjaga siang dan malam. Demi satu tujuan, yakni api tidak menyebar ke daerah lain dan bisa padam. 
 
Begitulah pengalaman yang diceritakan Nofrizal, anggota Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat atau Babinkamtibnas yang bertugas di Polsek Pelalawan saat sosialisasi pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang diselenggarakan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kantor Kecamatan Pelalawan, Riau, Kamis, 19 Mei 2016 lalu.
 
Baginya, pemadaman saat ini telah menjadi tugas tambahannya bersama tim Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Tim Fire Fighter RAPP. Ketika ia bercerita, ruangan tersebut menjadi hening. Semua mata hanya tertuju dengan pria berkulit sawo matang tersebut. 
 
“Memadamkan api tidaklah mudah. Kasihan tim MPA itu Pak, Bu, mereka bekerja memadamkan api dan harus bolak-balik ke  lokasi dan berjaga siang dan malam, demi api tidak menjalar ke area lain dan bisa padam,” ujarnya.
 
Ia menuturkan pengalamannya saat kebakaran di Pelalawan. Bersama personil Tim Fire Fighter yang bernama Jumadi, mereka harus bolak-balik hingga pagi hari. Dengan nada geram ia sampaikan permintaannya di depan semua hadirin yang hadir, seperti Perwakilan BLH Pelalawan, Widyani dan Manajer Program Fire Free Village, Sailal Arimi.
 
“Jadi tolonglah pak, bu, jangan bakar-bakar lagi. Mending kalau yang terbakar lahan dia sendiri, ini kan menyebar kemana-mana," ujarnya geram.
 
Selain itu, ditengah-tengah cerita, ia menyampaikan harapan agar masyarakat mendukung program Desa Bebas Api atau Free Fire Village ( FFV) milik RAPP. Supaya  kebakaran lahan dan hutan bisa dicegah. Ia pribadi sangat mendukung program tersebut.
 
“Saya mohon masyarakat Pelalawan mendukung program ini. Dan juga jangan bakar lahan lagi. Karena kami akan menindak pelakunya,” ujarnya.
 
Dalam acara tersebut, Perwakilan BLH Pelalawan, Widyani, mengemukakan asap yang ditimbulkan akibat kebakaran lahan dan hutan sangat mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Dia menilai pelaku kebakaran lahan dan hutan sudah seharusnya ditindak tegas.
 
"Jangan sampai ada aktifitas api lagi di tengah hutan. Termasuk saat membuat ikan salai. Ubah perilaku dan tingkatkan kualitas kita jadi lebih baik. Matikan api jika sudah merokok dan beraktifitas," ucap Widya.
 
Manager Program Fire Free Village, Sailal Arimi, mengatakan sosialisasi tentang pencegahan kebakaran lahan dan hutan akan terus dilakukan kepada masyarakat. Apalagi, lanjut Sailal,musim kemarau diperkirakan akan kembali masuk pada bulan Juli 2016.
 
"Data 2015 menunjukkan kebakaran lahan dan hutan mayoritas disebabkan oleh pembakaran untuk pembukaan lahan pertanian.Kita ingin agar masyarakat terus ingat bahwa membakar lahan itu merugikan banyak orang, termasuk anak cucu mereka dan sanksinya sangat keras," ujar Sailal.
 
Salah satu peserta sosialisasi, Herdiani, menilai kegiatan yang ditaja RAPP sangat bermanfaat karena dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang bahaya membakar lahan dan hutan.
 
"Bagus ya kegiatan ini. Jadi kita semua ingat kembali jika membakar hutan itu tak baik karena berbahaya untuk anak-anak kita juga," tutupnya.(R01/advertorial)

Listrik Indonesia

#RAPP

Index

Berita Lainnya

Index