Dinilai Tak Becus Kelola Sampah Pekanbaru, Kontrak PT MIG Diputus

Dinilai Tak Becus Kelola Sampah Pekanbaru, Kontrak PT MIG Diputus
Edwinn Supradana
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Tuai hujatan dari netizen dan warga Kota Pekanbaru perihal swastanisasi sampah yang dinilai malah 'blunder'. Kerja sama pengangakutan sampah antara Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dengan PT Multi Inti Guna (MIG) hanya tinggal menyisakan hitungan hari saja. 
 
Rencananya, Pekan depan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru akan memutus kontrak kerja sama dengan pihak ketiga tersebut.
 
Selama hampir enam bulan PT MIG di Pekanbaru dan mengelola delapan kecamatan, kinerja perusahan itu dinilai belum memuaskan. Sebab, belum pernah mampu mengangkut sampah sesuai kontrak perjanjian, yakni 610 ton/hari. Bahkan, akibat kelalaian itu, DKP telah memberikan teguran keras sebanyak dua kali serta denda kekurangan pengangkutan sampah.
 
Selain itu, permasalahan yang dihadapi perusahaan itu ialah karyawan yang mereka pekerjakan sering melakukan aksi mogok kerja terkait permasalahan gaji. Selama beroperasi di Pekanbaru, karyawan PT MIG telah melakukan aksi mogok kerja sebanyak tiga kali. 
 
Pertama kali pada 25 Maret 2016 selama dua hari. Lalu pada 8 April, dan terakhir pada Kamis, 2 Juni 2016, kemarin, sehingga menyebabkan tumpukan sampah di mana mana.
 
Kepala DKP Kota Pekanbaru, Edwin Supradana kepada Riaupos.co mengatakan, pihaknya kini tengah menyusun berkas pemutusan kontrak PT MIG, sesuai intruksi Wali Kota Pekanbaru yang meminta kontrak perusahah diputus karena dinilai tak sanggup bekerja.
 
"Kami saat ini sedang menyusun berkas mereka untuk diarsipkan, kemudian ditelaah semuanya serta dievaluasi. Kemungkinan kami mengeluarkan teguran ketiga. Artinya, langsung kami putus kontraknya," ujar Edwin, Ahad, 5 Juni 2016.
 
Edwin pun mengaku tidak bisa menutupi rasa kekecewaannya terhadap kinerja PT MIG. Menurutnya, apabila kondisi seperti terus dipertahankan, dikhawatirkan permasalahan sampah di Pekanbaru akan semakin memburuk.
 
"Akibat kinerja mereka yang tak maksimal, jangan sampai masyarakat dan Kota Pekanbaru yang menjadi korban," tutupnya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index