Pertumbuhan Ekonomi Rendah, Sektor-sektor Ini Jadi Harapan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Rendah, Sektor-sektor Ini Jadi Harapan Riau
Bincang Santai Ekonomi dan Buka Puasa Bersama Media BI Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUAIR.COM) - Meskipun ada optimisme, namun tak bisa dipungkiri kalau saat ini kondisi perekonomian Riau snagat jauh dari harapan, sektor-sektor utama penopang ekonomi daerah ini sejak beberapa tahun terakhir memang mengalami penurunan yang cukup signifikan.
 
Buruknya kondisi ekonomi Riau menurut Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono diakibatkan oleh rendahnya realisasi APBD dan juga investasi swasta yang tumbuh terbatas.
 
"Bahkan pertumbuhan awal 2016 ini lebih rendah dari perkiraan dan pertumbuhan triwulan sebelumnya," ujar Ismet dalam kegiatan Bincang Santai Ekonomi dan Buka Puasa Bersama Media, kemarin.
 
Namun demikian, ia melihat tetap ada peluang dimana pada triwulan I 2016 ini, ekonomi Riau tertolong oleh masih tingginya konsumsi rumah tangga. Kinerja ekspor juga mulai membaik meskipun belum terlalu kuat tumbuh. 
 
Disisi lain ia juga melihat kalau ada perbaikan di sektor pertanian dan industri pengolahan seiring membaiknya harga komoditas unggulan Riau, terutama CPO. 
 
Namun, faktor penghambat pertumbuhan adalah kontraksi yang masih berlanjut pada sektor pertambangan dan penggalian akibat lifting migas Riau yang semakin menurun.
 
Secara nasional produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar kelima se-Indonesia. Sedangkan secara regional, PDRV Riau tertinggi se-Sumatera dengan kontribusi 5,39 persen terhadap nasional. Peringkat pertama tertinggi nasional adalah DKI Jakarta sebesar 17,24 persen. Disusul Jawa Timur sebesar 14,76 persen dan Jawa Barat 8,77 persen. 
 
BI memprediksikan prospek perekonomian Riau ke depan membaik. Ini seiring dengan membaiknya harga komoditas andalan. Sementara itu, mesti mengalami peningkatan tingkat inflasi diperkirakan berada dalam sasaran inflasi nasional 4 persen plus minus 1 persen. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index