Kunker ke Swedia, Bupati Harris Saksikan Penandatanganan MoU Antara BPPT dengan Pemerintah Swedia

Kunker ke Swedia, Bupati Harris Saksikan Penandatanganan MoU Antara BPPT dengan Pemerintah Swedia
LUND (RIAUSKY.COM) - Memasuki hari ketiga kunjungan kerja Bupati Pelalawan HM Harris bersama Bupati Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Kepala BPPT RI Dr Ir Unggul Priyanto MSc, Deputi PKT BPPT, Deputi TAB BPPT, Kepala Bappeda Pelalawan Ir Syahrul Syarif, Direktur Pengembangan Inovasi Wilayah Spesifik dan Kepala Balai Bioteknologi BPPT, di Swedia (13 -17 Juni 2016), di hari ketiga ini, Rombongan delegasi Indonesia ini melakukan penandatangan MoU antara Lund Unversity dan BPPT menyangkut kerja sama penelitian dan pengembangan techno park binaan BPPT di Indonesia Khususnya Kabupaten Pelalawan.
 
"Ya, penandatangan kesepahaman sendiri salah satunya terkaitTeknopolitan Pelalawan menjadi bagian dari kerjasama tersebut. Penandatangan tersebut dilakukan oleh  Eva Wiberg selaku Deputy President Lund University dan Unggul Priyanto selaku Kepala BPPT dan disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Bagas Hapsoro,"jelas Ir M Syahrul Syarif.
 
Dilanjutkan Ir M Syahrul Syarif  agenda hari ketiga Rabu 15 Juni 2016, rombongan melanjutkan kunjungan dan berdiskusi dengan unit-unit dari Ideon Techno Park yakni Vattenhallen Science Center.
 
"Vattenhallen Science Center merupakan pusat eksibisi ilmu pengetahuan yang merupakan unit yang membentangkan teori, konsep dan implementasi  ilmu pengetahuan dan teknologi, yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dan pelajar."tuturnya Syahrul Syarif, kedepan unit semacam ini juga perlu ada di Teknopoltan Pelalawan, dan untuk membangunnya perlu kerjasama dengan perusahaan yang operasional di Pelalawan. 
 
Usai pertemuan, kata Ir M Syahrul Syarif di Vattenhalen Science Centre rombongan diterima oleh Monica Almqvist (Director of Science Centre). Dijam berikutnya rombongan melakukan kunjungan ke proyek pembagunan suatu unit riset teknologi canggih, yang dibangun atas pembiayaan konsorsium negara-negara eropa,  yang disebut dengan Europe Spallation Source (ESS).
 
"Disini rombongan mendapat penjelasan dari Mats Lindroos (Head of Accelerator Division ESS) dan diajak berkeliling proyek,"jelanya lagi ternyata Mats Lindroos sangat pantastis dan terencana, bagaimana sebuah mega proyek riset dibangun dengan terlebih dahulu mempersiapkan infrastruktur jalan, listrik, air dan utilitas yang siap pakai.
 
"Kami juga diperkenankan mengunjungi inkubator bioteknologi yang disebut dengan Medicon Village, yaitu suatu unit yang berfungsi mempertemukan peneliti dan inventor dengan pengusaha yang berkolaborasi menciptakan nilai tambah,"jelasnya.
 
Menurut keterangan mereka, sambung Syahrul Syarif, Medicon Village sendiri memiliki spesifikasi khusus yakni teknologi dan industri kesehatan. Motonya adalah To create value for people's health and well-being. Dengan fasilitas yg ada di Medicon Village tersebut perusahaan melakukan research dan development (R&D), sehingga mereka tidak perlu membangun R&D sendiri. Sebaliknya para peneliti dan inventor mendapatkan pengusaha yang siap mengembang produk penelitian dalam skala industri. (R11)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index