Begini Kronologi Penculikan dan Perkosaan Oleh Oknum Polisi Pada Gadis Pujaan Hatinya di Pekanbaru

Begini Kronologi Penculikan dan Perkosaan Oleh Oknum Polisi Pada Gadis Pujaan Hatinya di Pekanbaru
Ilustrasi
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)-  Brigadir Mr,oknum polisi Polsek Tampan yang melakukan penculikan dan pemerkosaan terhadap SY (19) warga Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Rabu, 15 juni 2016 lalu ternyata punya alasan mengapa dia melakukan perbuatan tidak terpuji pada gadis cantik berjilbab ini. 
 
Salah satu yang menjadi penyebabnya, diduga adalah karena cintanya pernah ditolak korban.
 
Ketertarikannya terhadap wanita berjilbab dan berparas cantik ini tak pernah direspon oleh SY, yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan toko yang menjual atribut Polri di kawasan Jalan Tuanku tambusai.
 
Diduga akibat cinta oknum Polsi ini ditolak, Brigadir M merencanakan aksi penculikan dan pemerkosaan terhadap wanita yang telah dua bulan ditaksirnya itu. 
 
Ia pun kemudian meminta bantuan 3 orang temannya, yakni Hendrizon alias Hen (29) warga Jalan Aur Sati, Kecamatan Tambang, Kabul Remis Komas alias Kabul (24) warga Padang Luas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar dan Nofrizal alias Inaf (19) warga Jalan Melayu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
 
Selain meminta bantuan temannya, Brigadir M juga telah merental mobil Toyota Avanza  dan sebo yang digunakan untuk penutup kepala tiga rekannya saat beraksi.
 
Lalu, pada Rabu, 15 juni 2016 sore, sekitar pukul 17.40 WIB, Brigadir M bersama tiga rekannya menghentikan korban di Jalan Melati, tepatnya di dekat Stadion Utama Riau, Kecamatan Tampan.
 
Korban saat itu mengendarai sepeda motor Honda Supra X hendak menuju pulang ke rumahnya disebuah Perumahan yang berlokasi di Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan.
 
Sebelum korban dihentikan, Brigadir M dan temannya telah mengikuti korban semenjak dari tempatnya bekerja di Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Sukajadi.
 
Tiba di Jalan Naga Sakti, tidak jauh dari Stadion Utama, kendaraan korban pun dipepet. Selainjutnya SY ditarik masuk ke dalam mobil yang sudah dipersiapkan.
 
Korban tak begitu saja mengikuti perintah keempat pelaku, dia pun berontak dan melakukan perlawanan dengan berteriak minta tolong kepada warga yang kebetulan tidak jauh dari tempat tersebut. 
 
Dikarenakan korban berteriak dan melawan pada saat akan diculik, warga sekitar yang melihat lalu berdatangan. Demi mengetahui banyak warga menyaksikan kejadian tersebut, Mr lalu mengeluarkan pistol dan meletuskan tembakan ke udara sambil berkata "saya anggota", sambil langsung kabur membawa korban ke arah Sibam KM 18, Kabupaten Kampar.
 
Warga yang semula hendak menolong pun akhirnya mundur. Para pelaku pun langsung melarikan diri dari lokasi penculikan. 
 
Selanjutnya, dalam perjalan itulah Brigadir M memperkosa SY dengan bantuan tiga temannya yang memakai penutup sebo.
 
Usai melaksanakan aksinya, ketiga temannya Hendrizon, Kabul dan Nofrizal mendapat upah sebesar Rp300 ribu perorang dari Brigadir M.
 
Namun, belakangan korban ternyata  mengenali pemerkosanya dari baju dinas Polri yang lengkap dengan namanya. "Ini kasus pidana murni. Kita akan memproses dengan pidana umum dan kode etik," ucapnya.
 
Saat ini Brigadir M dan tiga temannya telah mendekam disel tahanan Mapolresta Pekanbaru guna proses hukum selanjutnya.

Listrik Indonesia

#Perkosaan

Index

Berita Lainnya

Index